Ma'ruf Amin Bertemu Raja Malaysia, Bicarakan TKI Hingga Sawit

22 Oktober 2019 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presdien Ma'ruf Amin Temui Yang Dipertuan Agong XVI Malaysia di Tokyo, Jepang, Selasa (22/10/2019). Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presdien Ma'ruf Amin Temui Yang Dipertuan Agong XVI Malaysia di Tokyo, Jepang, Selasa (22/10/2019). Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin bertemu dengan Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong XVI di Tokyo, Jepang, Selasa (22/10). Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan beberapa topik, mulai dari TKI hingga kelapa sawit.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan yang dikirim biro sekretariat wapres, keduanya bertemu di Hotel Imperial, Tokyo, sebelum menyaksikan penobatan Kaisar Jepang Naruhito.
Wapres Ma’ruf Amin dalam pertemuan itu meminta perlindungan Raja Malaysia kepada warga negara Indonesia di negaranya. Di Malaysia ada lebih dari 90 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI), terbanyak dibanding negara lainnya.
“Kita punya tenaga kerja banyak di Malaysia, kan Raja ini punya kewenangan untuk mengampuni. Oleh karena itu, saya menitipkan tenaga kerja kita di Malaysia supaya memperoleh perlindungan dari beliau," kata Ma'ruf.
Raja baru Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri Abdullahayatuddin Al-Mustafa Billah Shah duduk selama upacara penobatan di Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: REUTERS/Departemen Informasi Malaysia
"Saya minta anak-anak kita itu dianggap anak-anak beliau saja, bagaimana beliau memperlakukan, supaya Raja juga merespon dengan baik,” lanjut dia.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya juga membicarakan soal kelapa sawit. Indonesia dan Malaysia sama-sama penghasil sawit terbesar dunia, namun belakangan industri sawit tengah mengalami diskriminasi di Eropa sehingga penjualan menurun.
ADVERTISEMENT
“Kita ajak Malaysia untuk bekerja sama mengupayakan, melawan upaya-upaya diskriminasi itu supaya sawit kita memperoleh perlakuan yang wajar saat kita ekspor,” kata Ma'ruf.
Keduanya juga membicarakan soal perkembangan Islam di masing-masing negara. Ma'ruf mengajak Indonesia dan Malaysia sama-sama menangkal perkembangan Islam radikal melalui pengembangan Islam yang damai, toleran, rahmatan lil alamin, dan Islam wasathiyah.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Raja MalaysiaSri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong XVI, Sultan Abdullah Ri'ayatauddin Al Mustafa Billah Shah dalam upacara kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Agustus 2019. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
"Selain itu, Wapres Ma’ruf juga menjelaskan bahwa Indonesia sedang berusaha untuk menjadi Indonesia maju. Untuk itu pemerintah terus membangun infrastruktur, SDM yang handal, dan juga memperbesar investasi dan meningkatkan ekspor. Karena itu Indonesia mengajak Malaysia untuk ikut bekerja sama yang saling menguntungkan dan saling menopang supaya maju bersama-sama," ujar pernyataan biro sekretariat wapres.
Indonesia dan Malaysia telah lama menjadi negara serumpun yang bersahabat. Dalam pelantikan Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf sebagai wakilnya Minggu lalu, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad turut hadir mengucapkan selamat.
ADVERTISEMENT
“Terima kasih juga atas ucapan selamat dari pemerintah dan rakyat Malaysia,” kata Ma'ruf.