Ma'ruf Amin: Hawa Nafsu Ibarat Anak Kecil sedang Menyusui, Harus Dikendalikan

28 Maret 2024 19:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan para menteri melaporkan SPT Tahunan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/3/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, dan para menteri melaporkan SPT Tahunan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (22/3/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengisi tausiyah di acara buka puasa bersama (bukber) di Istana Negara, Jakarta, Bukber itu dihadiri Presiden Jokowi dan para menteri Kabinet Indonesia Maju.
ADVERTISEMENT
Dalam tausiyahnya, Ma'ruf mengungkapkan perang yang paling besar itu adalah jihad memerangi hawa nafsu.
"Semua punya hawa nafsu dan kata Al-Quran, nafsu membawa kejelekan, nafsu apa pun. Karena itu harus dikendalikan," kata Ma'ruf, Kamis (28/3).
Ma'ruf kemudian mengibaratkan hawa nafsu seperti anak kecil. Ia menyebut, anak kecil atau anak bayi selalu minta menyusui.
"Kalau tidak diberhentikan enggak mau berhenti sampai besar. Sampai besar bukan sampai 40 tahun. Kalau 40 tahun lain lagi," ujarnya diikuti tawa para menteri.
Ia menyebut, hawa nafsu harus diberhentikan layaknya anak bayi yang ada masanya harus disapi atau berhenti menyusui.
"Orang bertakwa orang yang bisa mengendalikan nafsunya. Dan yang sulit menghentikan makan minum. Maka puasa jangan makan siang, dipindahkan ke sahur untuk mengendalikan diri saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ma'ruf mengungkapkan puasa adalah ibadah yang spesial. Sebab, tidak bisa dibedakan orang yang berpuasa dan yang tidak berpuasa.
"Bahkan ada cerita ada pejabat malam-malam sahur. Karena emang enggak keliatan puasa dan tidak puasa. Suatu ketika sakit perut jam 3, muntah, ketika muntah keluar bakso. Istrinya kaget," ungkapnya.
"Orang salat kelihatan, orang zakat kelihatan, orang haji kelihatan udah gerak-gerak. Orang puasa enggak kelihatan. Masuk saja ke kamar mandi, minum, selesai," lanjutnya.
Sehingga, lanjut Ma'ruf, orang yang paling jujur adalah orang yang sedang berpuasa. Orang yang berpuasa juga disiplin.
"Orang puasa itu latihan jujur dan disiplin. Misal [waktu buka puasa] 5 menit, 'alah makan aja'. Enggak mau, tunggu aja. Itu hikmahnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT