Ma'ruf Amin ke Pengungsi Kebakaran Plumpang: Kalau Nanti Ditata, Nurut, Ya

4 Maret 2023 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
Wapres Ma'ruf Amin dan Erick Thohir mengunjungi TKP kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Ma'ruf Amin dan Erick Thohir mengunjungi TKP kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengunjungi salah satu lokasi pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Dalam dialognya dengan para pengungsi, Ma'ruf sempat peristiwa kebakaran di sana bukanlah yang pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
"Pernah kebakaran dulu, ya?" tanya Ma'ruf di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
"Pernah," jawab para pengungsi.
"2009, ya," ujar Ma'ruf.
Berdasarkan catatan kumparan, Depo Pertamina Plumpang pernah terbakar pada 18 Januari 2009. Saat itu, kebakaran diduga akibat percikan api yang muncul dari gesekan alat pengambil sampel BBM dan slot ukur.
"Sekarang kena lagi, ya? Enggak kapok, enggak takut?" lanjut Ma'ruf.
Wapres Ma'ruf Amin (tengah kanan) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) meninjau permukiman penduduk yang hangus terbakar dampak kebarakan Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Ma'ruf mengatakan telah meminta Menteri BUMN Erick Thohir agar pemukiman warga di sekitar depo ditata ulang dengan memperhatikan keamanan. Ia pun meminta warga untuk bersedia lingkungannya ditata ulang.
"Nanti akan ditata ulang supaya aman. Nanti Pak Menteri BUMN akan menata Ibu Bapak sekalian supaya nanti aman. Mau aman atau tidak?" tanya Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Aman, jawab para pengungsi.
"Nanti kalau ada nurut, ya, bu," kata Ma'ruf lagi.
Pada kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan pihaknya akan mengirimkan bantuan yang diperlukan warga seperti obat hingga makanan. Ia juga memastikan akan menata ulang pemukiman warga sesuai perintah Ma'ruf.
"Karena memang kawasan sekitar Pertamina, PLN itu memang kawasan yang memang bisa bahaya kalau ada hal yang tidak diinginkan. Karena di situ ada gas, bensin, amonia, dan ini yang saya rasa daerah pemerintah pusat untuk tata ulang," kata Erick.