Ma'ruf Amin Kehilangan Sosok Gus Sholah: Sering Diskusi soal Kerukunan

3 Februari 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melayat ke kediaman Gus Sholah di Tendean, Jakarta Selatan. Foto:  Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melayat ke kediaman Gus Sholah di Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepergian pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, meninggalkan duka mendalam bagi Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Saat melayat ke kediaman Gus Sholah di Tendean, Jakarta Selatan, Ma'ruf mengenang Gus Sholah sebagai sahabat yang sering mengundangnya untuk berdiskusi.
"Ya, banyak sekali [kenangan], kebetulan saya itu kan alumni Tebuireng. Jadi saya sering berdiskusi, sering berbicara, sering diundang untuk menyampaikan pandangan tentang kerukunan, membangun demokrasi dan ekonomi keumatan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama bagi umat Islam dan kalangan santri," ujar Ma'ruf Amin di rumah duka, Senin (3/2).
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin melayat ke kediaman Gus Sholah di Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
Ma'ruf menyebut, kondisi Tebuireng terus berkembang di bawah kepemimpinan Gus Sholah. Kemajuan itu bukan hanya soal progres bangunan pesantren, namun juga ilmu yang diberikan kepada tiap santri.
"Yang pasti beliau saat memimpin Tebuireng, pesantren itu menjadi maju, berkembang dan banyak perubahan besar dalam pembangunan pesantrennya. Selain menambah jumlah santri, juga ada kemajuan dengan dibangunnya pesantren sains," ucap Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Beliau orang baik dan banyak berkontribusi dalam mengelola kebangsaan hingga masalah pendidikan dan pembangunan SDM," sambungnya.
Sejumlah kerabat dan rekan berdoa di depan jenazah KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (3/2/2020) dini hari. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Gus Sholah. Foto: Antara/Asmaul Chusna
Tak hanya fokus pada perkembangan pesantren, Ma'ruf menyebut, Gus Sholah juga dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga hubungan antarumat Islam.
"Dalam hal persaudaraan Islam beliau sangat intens bagaimana membangun ukhuwah antar sesama umat Islam, khususnya antara NU dan Muhammadiyah," kata Ma'ruf.
Gus Sholah tutup usia di RS Harapan Kita, Jakarta Barat, pukul 20.55 WIB. Gus Sholah wafat setelah sempat dirawat selama dua pekan akibat gangguan ritme jantung. Eks Wakil Ketua Komnas HAM itu tutup di usia 78 tahun.
Gus Sholah akan dimakamkan di Tebuireng pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, jenazah akan disemayamkan di masjid pesantren.
ADVERTISEMENT