Ma'ruf Amin: Khilafah Bukan Ditolak, tapi Tertolak

17 Juli 2019 10:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin di acara Milad Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke 47 di Hotel Sahid Jaya. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin di acara Milad Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke 47 di Hotel Sahid Jaya. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wapres terpilih sekaligus Ketua MUI Ma'ruf Amin menyebut paham khilafah tidak bisa dijalankan di Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari masyarakat dengan latar belakang budaya dan agama berbeda.
ADVERTISEMENT
"Kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Saya bilang bukan ditolak tapi tertolak," kata Ma'ruf di acara milad Dewan Masjid Indonesia (DMI) ke 47 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).
Maruf menyebut sebenarnya khilafah juga Islami, sebab pernah ada zaman Khilafah Ustmaniyah dan Khilafah Abbasiyah. Tapi bukan hanya khilafah, sistem kerajaan seperti di Saudi Arabia, keamiran di Kuwait, hingga sistem Republik di Indonesia juga Islami.
Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato kemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sehingga ia menjelaskan bahwa khilafah di Indonesia bukan ditolak, tapi tertolak karena menyalahi kesepakatan pendirian negara Indonesia. Sebab, dasar negara Pancasila dan UUD 45 tak bisa diganggu gugat.
"Maka landasannya menurut perspektif Islam Pancasila itu adalah titik temu. Kemudian, UUD 45 adalah kesepakatan nasional," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Maruf menyebut, persoalan mengenai kenegaraan seharusnya sudah selesai dibicarakan. Ia menyebut perspektif pemahaman Islam sebagai rahmatan lil alamin sudah memposisikan Indonesia sebagai negara bersama.
"Karena Indonesia ini bukan hanya kita, tapi Indonesia ini berkita-kita. Bukan hanya satu kita. Ada kita ini kita itu, Indonesia adalah berkita-kita, majemuk," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, turut hadir Wapres Jusuf Kalla sebagai ketua DMI, Said Aqil Siraj sebagai Ketua PBNU, dan banyak tokoh lainnya.