Ma'ruf Amin Minta Varian Mu Dicegah Lebih Awal: Awasi Pintu Masuk Laut dan Udara

9 September 2021 11:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin tinjau vaksinasi corona di SMK Kesehatan Annisa, Bogor, Rabu (9/9).
 Foto: Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin tinjau vaksinasi corona di SMK Kesehatan Annisa, Bogor, Rabu (9/9). Foto: Setwapres
ADVERTISEMENT
Virus corona terus bermutasi. Terbaru ditemukan varian COVID-19 baru, yaitu varian Mu (B.1.621), yang diduga lebih kebal terhadap vaksin.
ADVERTISEMENT
Varian ini pertama kali ditemukan di Kolombia dan sudah terdeteksi di setidaknya 39 negara. WHO juga telah menggolongkan varian ini sebagai Variant of Interest (VoI).
Terkait hal ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah akan memperketat pintu masuk Indonesia untuk mencegah masuknya varian Mu.
"Saya kira sementara ini diperketat saja pintu masuknya supaya mereka yang masuk lalu nanti membawa varian baru itu sudah bisa dicegah lebih awal, baik di lapangan udara maupun di pintu laut itu sudah dilakukan pengetatan," kata Ma'ruf usai meninjau vaksinasi corona di SMK Kesehatan Annisa, Bogor, Kamis (9/9).
Ma'ruf juga menyebut pemerintah akan meningkatkan kemampuan menangkal varian Mu dari dalam, yaitu dengan memperketat protokol kesehatan hingga meningkatkan testing dan tracing.
ADVERTISEMENT
"Yaitu dengan memperketat protokol kesehatan dengan 3M-nya, kemudian juga testing [dan] tracing yang terus dilakukan untuk juga penelusurannya kepada mereka yang terpapar, sehingga tidak ada lagi yang tidak tertangani dengan baik," jelasnya.
Lebih lanjut, Ma'ruf menegaskan vaksinasi penting sebagai game changer untuk mencegah keterpaparan dan masuknya varian baru. Sehingga percepatan vaksinasi terus dilakukan pemerintah.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan PTM di SMP Negeri 1 Citeureup, Bogor, Rabu (9/9). Foto: Setwapres
"Kebetulan vaksinnya sudah tersedia dan kemudian prosesnya digencarkan. Saya katakan menggunakan jalur-jalur selain dinas yang ada, melibatkan TNI, melibatkan Polri, melibatkan BKKBN, dan para penyelenggara vaksinasinya juga selain pemerintah, pemerintah daerah, juga lembaga-lembaga termasuk pendidikan ini di dalam rangka mempercepat," tuturnya.
Apalagi saat ini pemerintah sudah meningkatkan target vaksinasi dari 1 juta menjadi 2 juta per hari. Sehingga diharapkan dengan percepatan dan target baru ini dapat mencegah varian apa pun.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita sudah menuju kepada 2 juta per hari, lebih. Kalau selama ini 1juta, kita sekarang sudah 2 juta. Ini dalam rangka menangkal supaya kita mampu menangkal varian apa pun. Karena itu kita perkuat di dalam," pungkasnya.