Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wapres RI Ma'ruf Amin menerima tugas baru sebagai Ketua Dewan Syura Dewan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia mengaku sulit melupakan PKB.
ADVERTISEMENT
"Saya sulit sekali untuk melupakan PKB," katanya saat menutup Muktamar ke-6 PKB di Bali, Minggu (25/8).
Ma'ruf menuturkan, ia termasuk salah satu anggota Tim Lima yang membentuk lahirnya PKB tahun 1998 lalu. Ma'ruf saat itu menjabat sebagai Ketua Dewan Syura, sedangkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Sekjen PKB.
"Jadi kalau saya sekarang Ketua Dewan Syura lagi, Ketua Dewan Syura sesudah 26 tahun Ini masuk rekor muri ini kayaknya," katanya.
Hal ini juga yang membuatnya sulit menolak saat para Kiai meminta dirinya kembali menjabat sebagai Ketua Dewan Syura.
"Kalau Kiai sudah minta itu susah, susah nolaknya itu. Apalagi Ketua Dewan Syura itu, Ketua Dewan Syura PKB," katanya.
Ma'ruf bercerita sempat prihatin saat jumlah suara PKB turun 4,5 persen pada Pemilu 2014. Ma'ruf berjuang bersama kader sehingga jumlah suara terus meningkat pada Pemilu 2024, yang kini mencapai 10 persen.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf mengungkapkan karakter politik PKB adalah saling mencintai satu sama lain. Dia meminta para kader yang memiliki pandangan politik berbeda menjaga solidaritas. Ma'ruf optimistis jumlah suara PKB pada Pemilu 2029 naik 13 persen bila kader berjuang bersama dan solid.
"Orang PKB balik, Ini rumah Anda semua. Jangan ikut rumah orang, Insyaallah di sini nyaman, di sini ada teman-teman semua, kumpul semua. Saya yakin Kalau sekarang kita hanya dapat 10 persen, ke depan seperti saya katakan kita akan bisa mencapai paling tidak 13 persen," katanya.
Sebelumnya, hubungan antara PKB dan PBNU kian memanas beberapa pekan terakhir. Mulai dari pembentukan pansus Haji di DPR oleh Ketua Tim Pengawas Haji DPR yang juga menjabat Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
ADVERTISEMENT
PBNU kemudian membuat tim khusus untuk mengembalikan PKB ke jalan yang benar sesuai dengan keyakinan NU.
PBNU gencar memanggil mantan pengurus PKB hingga kader PKB yang memiliki hubungan dengan Cak Imin untuk dimintai keterangan terkait tudingan perebutan PKB saat konflik 2008 silam.
Beberapa di antaranya adalah eks sekjen PKB Lukman Edy, lalu eks anggota DPR RI fraksi PKB, yang kini menjadi kader partai NasDem, Effendi Choirie.
Penyelenggaraan Muktamar PKB-6 juga ditolak oleh para pendukung PBNU. Mereka menolak dengan cara melakukan demonstrasi dan berencana mengelar muktamar tandingan di Jakarta pada 2-3 September 2024.