Ma'ruf Amin Sebut Diaspora di Jepang Jadi Kunci Pasarkan Produk Halal Indonesia

8 Maret 2023 2:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berdialog dengan diaspora Indonesia pelaku bisnis produk halal di Jepang di Kyoto Foto: BPMI Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berdialog dengan diaspora Indonesia pelaku bisnis produk halal di Jepang di Kyoto Foto: BPMI Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin melanjutkan kegiatannya di Jepang dengan mengunjungi Kyoto. Di sana, Ma'ruf melakukan pertemuan secara hibrid dengan diaspora Indonesia pelaku bisnis produk halal di Jepang di Ruang Shikinoma, Hotel The Mitsui, Kyoto, Selasa (7/3).
ADVERTISEMENT
Menurut Ma'ruf, diaspora Indonesia yang berada di luar negeri dapat memainkan peran memasarkan produk-produk halal. Apalagi, pemerintah tengah berupaya mewujudkan Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia.
“Kita sekarang baru menjadi konsumen halal terbesar dunia. Kita ingin jadi produsen halal terbesar di dunia. Ini akan sangat terkait dengan adanya diaspora dan pengusaha di luar negeri. Ini akan jadi penting perannya, selain produksi dan miliki standar global, tetapi juga tentu pemasaran yang jadi kunci keberhasilan,” kata Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, produk halal Indonesia perlu dipasarkan di Jepang karena negara tersebut memiliki perhatian besar terkait wisata ramah muslim. Meskipun penduduk muslim tergolong minoritas di sana.
“Pemerintah Jepang terdorong untuk memajukan industri halal, salah satunya dilatarbelakangi meningkatnya minat wisatawan muslim global yang berkunjung ke Jepang,” ungkap Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
“Karena mereka dikunjungi negara-negara muslim dari Indonesia, Timur Tengah. Apalagi menjelang Expo 2025 yang sebentar lagi sudah harus mereka siapkan,” tambahnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berdialog dengan diaspora Indonesia pelaku bisnis produk halal di Jepang di Kyoto Foto: BPMI Setwapres
Menurutnya, kunci memudahkan pemasaran produk-produk halal Indonesia di Jepang adalah dengan sertifikasi halal. Ia bercerita ketika menjadi Ketua Komisi Fatwa Jepang MUI, bersama Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI pernah melakukan kerja sama dengan lembaga sertifikasi halal di Jepang, yaitu Japan Halal Association.
Sertifikasi yang dikeluarkan lembaga ini sudah diakui MUI. Walaupun masih ada perusahaan-perusahaan di Jepang yang langsung meminta sertifikasi halal MUI.
“Memang kepercayaan terhadap sertifikat MUI jauh lebih tinggi dibanding yang dikeluarkan lembaga di negara yang bukan mayoritas muslim,” tuturnya.
Ia kembali menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam menjadikan Indonesia Pusat Halal Dunia. Diaspora Indonesia di Jepang diharapkan turut mendukung percepatan cita-cita tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita pun saat ini tengah berupaya mewujudkan Indonesia menjadi produsen halal terkemuka di dunia. Pemerintah terus menjalin sinergi dengan semua pemangku kepentingan di dalam maupun luar negeri, untuk mendorong percepatannya,” ungkapnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berdialog dengan diaspora Indonesia pelaku bisnis produk halal di Jepang di Kyoto Foto: BPMI Setwapres
Ma'ruf meyakini selain peran diaspora Indonesia, dukungan pemerintah Jepang juga sangat diperlukan dalam memasarkan produk halal Indonesia di Jepang.
“Dari waktu saya ketemu dengan PM [Perdana Menteri Fumio Kishida], beberapa bulan lalu saya juga sampaikan tentang produk halal. Beliau sambut baik dan perintahkan menteri terkait untuk tindaklanjuti,” ungkapnya.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan, Jepang menjadi negara yang berpotensi untuk menjadi market pasar produk halal Indonesia. Data statistik 2022, penduduk muslim Jepang berjumlah 300 ribu dan 20% adalah orang Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Persepsi publik Jepang terhadap makanan halal juga positif, karena kata halal diasosiasikan dengan sehat,” ungkap Dubes Heri.