Ma’ruf Amin Ungkap Khittah MUI: Tak Bisa Dibelokkan, Ibarat Kereta Api Ada 2 Rel

27 Juli 2024 0:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kanan) disaksikan Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam (kedua kiri) menyalami anggota MUI saat menghadiri acara Tasyakur Milad ke-49 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (26/7/2024).  Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Maruf Amin (kedua kanan) disaksikan Ketua MUI bidang Fatwa Asrorun Niam (kedua kiri) menyalami anggota MUI saat menghadiri acara Tasyakur Milad ke-49 Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Jumat (26/7/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri acara milad MUI ke-49. Dalam sambutannya, Ma’ruf mengungkapkan bahwa visi dan misi MUI adalah pelayan umat dan mitra pemerintah.
ADVERTISEMENT
Dua hal tersebut, kata Ma’ruf adalah khittah atau garis besar perjuangan sejak organisasi tersebut didirikan.
“Di MUI itu khittahnya dua, pelayan umat dan mitra pemerintah. Ini relnya dua. Karena itu, MUI tidak bisa dibelak-belokkan karena ada relnya,” ungkap Ma’ruf di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (26/7).
“Relnya ini saya ibaratkan MUI kayak kereta api, tidak bisa dibawa kemana-mana, MUI itu gerbongnya banyak jadi tidak bisa kemana-mana, ada khittahnya,” sambungnya.
Ia lantas menegaskan bahwa setiap langkah MUI itu harus berpedoman pada dua khittah tersebut karena itu adalah prinsip MUI dalam rangka membangun umat dan negara.
“Jadi kalau ingin melakukan langkah-langkah yang tidak pakai rel jangan pakai MUI, karena MUI ada stasiunnya, ada haltenya. Kalau tidak bisa naik saja, jangan naik MUI, naik taksi saja, nyewa taksi seenaknya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Masih dalam acara tersebut, Ma’ruf juga berpesan agar pada milad MUI ini dapat digunakan sebagai momentum evaluasi.
"Nah sekarang dalam rangka ulang tahun ke-49 ini, marilah kita jadikan momentum, untuk apakah langkah-langkah kita itu sudah tepat semuanya, apakah tidak perlu dievaluasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar berpesan kepada jajaran MUI agar tidak terbawa arus pada agenda kontestasi ke depan yaitu Pilkada serentak.
“Kami mengimbau agar menjaga jangan sampai institusi MUI terbawa arus politik praktis, dengan ikut dukung-mendukung calon tertentu,” ucapnya.
“MUI harus dapat berdiri di atas semua golongan, mengayomi semua calon, serta membimbing dan meneranginya dengan cahaya kebenaran,” pungkasnya.