Ma'ruf Apresiasi Diaspora Selandia Baru yang Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

29 Februari 2024 22:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Ma'ruf Amin bersama Ibu Hj. Wury meninjau Taylor Preston Limited Meat Plant, di Wellington, Selandia Baru pada Kamis (29/02/2024). Foto: BPMI Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Ma'ruf Amin bersama Ibu Hj. Wury meninjau Taylor Preston Limited Meat Plant, di Wellington, Selandia Baru pada Kamis (29/02/2024). Foto: BPMI Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggelar dialog dengan diaspora di Selandia Baru. Dalam dialog itu, Ma'ruf menyampaikan terima kasih kepada WNI di Selandia Baru yang telah memberikan hak suaranya.
ADVERTISEMENT
"Apresiasi setinggi-tingginya kepada saudara sekalian yang telah menggunakan hak suaranya. Hal ini adalah bentuk kontribusi dan kepedulian untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Ma'ruf di Auckland, Kamis (29/2).
Menurut Ma'ruf , partisipasi WNI dalam Pemilu 2024 merupakan pelaksanaan dari konstitusi negara dan wujud dari demokrasi negara yang demokratif.
"Mari kita tunggu hasil akhir, walaupun sudah ada quick count, penghitungan suara resmi dari KPU. Saya berharap pemimpin terpilih nanti akan dapat membawa Indonesia semakin lebih baik," ujarnya.
Wapres Ma'ruf Amin bersama Ibu Hj. Wury meninjau Taylor Preston Limited Meat Plant, di Wellington, Selandia Baru pada Kamis (29/02/2024). Foto: BPMI Setwapres
Ma'ruf juga bersyukur pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Sebab, mata dunia tertuju kepada pemilu Indonesia yang merupakan salah satu pemilihan umum terbesar di dunia.
Diperkirakan ada 1,5 juta WNI di luar negeri yang memberikan hak suaranya. Sementara di dalam negeri ada lebih dari 200 juta pemilih.
ADVERTISEMENT
"Mereka jumlahnya besar dan tersebar di berbagai pelosok, di bukit-bukit, di ngarai-ngarai, sampai petugas kita itu kelelahan membawa perlengkapan pemilu karena tidak ada kendaraan," tuturnya.
"Berbeda dengan di Selandia Baru, penduduknya cuma 5 juta. Mereka terheran-heran bagaimana mengatur 250 juta. Tapi alhamdulillah kita bisa dan sudah kesekian kali kita melakukan itu," pungkasnya.