Ma'ruf Heran Produsen Produk Halal Terbesar Brasil Bukan RI: Ini Aneh

6 Desember 2019 18:15 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Ma'ruf Amin di Pembukaan Silaknas ICMI, di Universitas Negeri Padang, Sumbar.
 Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Ma'ruf Amin di Pembukaan Silaknas ICMI, di Universitas Negeri Padang, Sumbar. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyayangkan Indonesia tak menjadi produsen produk halal terbesar di dunia. Padahal, Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf mengatakan, produsen produk halal terbesar di dunia saat ini adalah Brasil dan Australia. Ia pun merasa heran, karena dua negara tersebut bukan negara mayoritas muslim.
"Sayangnya kita bukan merupakan produsen dari produk-produk halal tersebut. Produsen produk-produk halal terbesar di dunia adalah Brasil aneh ini, produk halalnya yang terbesar dari negara Brasil," kata Ma'ruf membuka Silaknas ICMI di Sumatera Barat, Jumat (6/12).
"Kemudian diikuti oleh Australia yang justru bukan negara dengan penduduk mayoritas muslim," lanjut dia.
Ilustrasi produk halal. Foto: Munady
Ma'ruf menyebut, alih-alih menjadi produsen terbesar, Indonesia menjadi negara konsumen produk halal terbesar. Berdasarkan pengamatannya, Indonesia menghabiskan lebih dari 200 miliar dolar AS untuk konsumsi produk halal.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia. Ternyata Indonesia ini konsumen terbesar, dengan membelanjakan 214 Miliar US Dollar untuk produk halal, atau mencapai 10 persen dari pangsa produk halal dunia, 10 persennya di Indonesia," kata Ma'ruf.
Wapres Ma'ruf Amin di Pembukaan Silaknas ICMI, di Universitas Negeri Padang, Sumbar. Foto: Dok. Setwapres
Ia berharap Indonesia tak cuma jadi konsumen saja, melainkan mampu menjadi produsen produk halal dan mengekspor produk-produk tersebut ke mancanegara. Untuk meningkatkan produksi produk halal itu, Ma'ruf menyebut pemerintah saat ini terus mengembangkan konsep ekonomi syariah.
ADVERTISEMENT
"Akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia diharapkan Indonesia tidak hanya sekedar menjadi konsumen, tidak hanya menjadi tukang stempel, hanya melakukan sertifikasi halal saja," jelas Ma'ruf.
"Sebab, sekarang ini kita hanya memberi sertifikasi, memberi stempel, meng-endorse sertifikat halal luar negeri, tetapi juga menjadi produsen dan eksportir produk-produk halal dunia," pungkas dia.