Ma'ruf Kunjungi Aceh-Medan, Tinjau Vaksinasi dan Dialog dengan Tokoh Agama

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertolak menuju Aceh dan Medan dalam rangkaian kunjungan kerjanya. Foto: Dok. KIP

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Aceh dan Medan hari ini, Selasa (16/11). Terbang dengan pesawat Boeing 737–400 milik TNI AU, Ma'ruf yang didampingi Ibu Negara Wury Ma’ruf Amin dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, pukul 06.30 WIB.

Dalam hari pertama kunjungan kerjanya, Ma'ruf akan mengikuti beberapa kegiatan di Aceh. Setibanya di sana, ia akan disambut langsung oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan Ibu Dyah Erti Idawati, Ketua DPRD Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, dan Wali Nangroe Aceh beserta pendamping.

Nantinya, Ma'ruf langsung memimpin rapat terkait pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pelayanan publik di Kantor Gubernur Aceh. Ia juga akan meninjau pameran UMKM di lokasi yang sama.

Setelah agenda rapat, Ma'ruf kembali melanjutkan kegiatannya dengan meninjau pelaksanaan vaksinasi corona di Pondok Pesantren Mahyal Ulum Al Aziziyah. Selain meninjau, Ma'ruf juga akan menyaksikan penyerahan secara simbolis program Kita Jaga Kyai (KJK) kepada tiga perwakilan ustaz.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertolak menuju Aceh dan Medan dalam rangkaian kunjungan kerjanya. Foto: Dok. KIP

Kunjungannya di ponpes tersebut akan diakhiri dengan audiensi bersama tokoh ulama Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh.

Kemudian, sekitar pukul 16.30 WIB, Ma'ruf beserta rombongan akan langsung terbang kembali menuju Kota Medan untuk melanjutkan rangkaian kunjungannya.

Selain didampingi Ibu Wury Ma'ruf Amin, dalam kunjungannya kali ini Ma'ruf turut didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi A. Halim Iskandar, Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah dan Lukmanul Hakim