Ma'ruf Minta Ada Edukasi Anti-Judol: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi

27 Juni 2024 18:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai meninjau PT Fronte Classic Indonesia di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). Foto: BPMI Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin usai meninjau PT Fronte Classic Indonesia di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024). Foto: BPMI Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan judi online adalah hal yang harus ditanggapi secara serius. Hal itu yang menjadi alasan mengapa pemerintah membentuk Satgas Pemberantasan Judi Online.
ADVERTISEMENT
"Kita integrasikan jadi satu langkah untuk terkoordinasi sebab ini bahayanya sudah luar biasa dan juga menyangkut banyak kalangan," kata Ma'ruf usai meninjau PT Fronte Classic Indonesia di Pasuruan, Kamis (27/6).
Apalagi, lanjut Ma'ruf, rupanya judol tidak hanya dilakukan oleh anak muda saja tapi juga anggota DPR. Sehingga, satgas bertekad untuk bisa menghilangkan judol dari Indonesia.
"Sebab kalau tidak ini akan berbahaya. Sebab itu akan dilakukan terus menerus tanpa berhenti," ujarnya.
Warga melihat iklan judi online melalui gawainya di Jakarta, Rabu (19/6/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Menurut Ma'ruf selain penindakan hukum, yang harus juga dilakukan adalah mengedukasi masyarakat terkait bahayanya judol. Ia mengungkapkan, bahkan ada yang menggunakan nomor mobil untuk berjudi.
"Tidak kalah pentingnya melakukan edukasi masyarakat, membangun kembali supaya mental judi itu [dihilangkan], ini sudah menghantui masyarakat kita. Bahkan apa-apa bisa dijudikan itu. Nomor mobil aja dijudikan. Ini bahaya sekali," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, edukasi anti perjudian harus dilakukan supaya ke depan ada efek jera.
"Jangan sampai kita jadi masyarakat penjudi. Masyarakat penjudi itu, kan, malas, tidak kreatif, tidak memiliki semangat. Ini bahaya sekali," tuturnya.
"Kalau masyarakat kita jadi masyarakat penjudi wah itu mungkin nanti ada di tempat lain yang berjudi orang kaya, lah kita ini orang miskin. Korban pinjol ini, kan, sudah banyak. Ada suami istri bercerai, suaminya dibakar gara-gara pinjol. Wah macem-macem," pungkasnya.