Ma'ruf Nilai Klub Presiden Ide Bagus: Perlu Ada Upaya Lebih Besar Lagi

7 Mei 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden K.H. Ma ruf Amin beri ucapan selamat Idul Fitri, Selasa (9/4/2024) Foto: Dok Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden K.H. Ma ruf Amin beri ucapan selamat Idul Fitri, Selasa (9/4/2024) Foto: Dok Setpres
ADVERTISEMENT
Wapres RI, Ma'ruf Amin, menyambut baik gagasan klub presiden yang disampaikan oleh presiden terpilih RI, Prabowo Subianto. Namun, menurut Ma'ruf, untuk mewujudkan rencana itu dibutuhkan upaya lebih.
ADVERTISEMENT
"Tentang president's club, saya kira ide itu bagus saja. Hanya memang untuk mewujudkannya itu ya saya kira perlu ada upaya-upaya lebih besar lagi, lebih keras lagi," kata Ma'ruf kepada wartawan usai menghadiri acara halalbihalal MUI 1445 H di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (7/5).
Meskipun demikian, Ma'ruf menuturkan perkumpulan presiden itu tidak harus dalam bentuk forum. Bahkan akan lebih baik jika hal tersebut diformalkan
"Kalau bisa diformalkan bagus. Tapi kalau tidak, kan bisa dalam bentuk konsultasi antar-presiden dengan mantan presiden secara personal, secara informal. Barangkali itu," ucapnya.
Terkait gagasan untuk perkumpulan wakil presiden, Ma'ruf menyebut belum ada.
"Saya kira itu belum ada ide ke sana itu belum ada pikiran. Yang muncul itu kan, presidential club," tandas dia.
Jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak saat di rumah Prabowo, Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2024) Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Sebelumnya jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan President Club atau Klub Presiden itu bukanlah institusi khusus. Itu hanya forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin.
ADVERTISEMENT
Klub atau forum itu khusus untuk presiden terdahulu yang masih ada seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jokowi, yang baru akan menyelesaikan masa jabatannya pada Oktober nanti.
Uniknya, presiden RI saat ini punya hubungan yang unik. Misalnya, Megawati dan SBY yang dikenal masih perang dingin meski pernah bertemu di Istana Kepresidenan saat HUT RI dan sejumlah forum lainnya.
Sementara Jokowi dan Megawati hubungannya memanas di Pilpres 2024. Jokowi yang semula kader PDIP malah mendorong anaknya Gibran Rakabuming Raka untuk mendampingi Prabowo. Padahal, PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Pak Prabowo berharap sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik," kata Dahnil.
ADVERTISEMENT