Ma'ruf: Pemerintah Pontang-panting Siapkan Perawatan COVID-19

13 Juli 2021 10:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:04 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Dok. Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Dok. Setwapres
ADVERTISEMENT
Kenaikan kasus aktif COVID-19 terus menggila. Terakhir, pada Senin (12/7) Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus harian sebanyak 40.427. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut bahwa kini pemerintah mulai kewalahan menghadapi pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Tingginya penambahan kasus, kata Ma'ruf, tak sebanding dengan tenaga atau fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia saat ini.
"Pemerintah sekarang juga pontang-panting menyiapkan perawatan, sampai banyak sekarang yang pasang tenda rumah sakit, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi," ujar Ma'ruf saat menghadiri pertemuan dengan Ulama dan Tokoh Agama Islam, dikutip dari rilis Setwapres Selasa (13/7).
Tingginya angka kasus corona, kata Ma'ruf, disebabkan sikap acuh masyarakat akan protokol kesehatan yang berlaku. Ia pun menyesalkan ketidakpatuhan masih terjadi di tengah makin masifnya penyebaran sejumlah strain baru dari virus COVID-19.
"Dari laporan Satgas (COVID-19) bahwa di antara yang menyebabkan tingginya (kasus COVID-19), antara lain kurang patuhnya masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, kurang patuhnya menggunakan masker, dan kurang patuhnya menaati jaga jarak," ucap Ma'ruf.
Seorang tenaga kesehatan mengendarai kendaraan yang membawa sepatu untuk disterilkan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Lonjakan kasus tentunya paling dirasakan oleh para nakes. Terbukti dari makin banyaknya nakes yang meninggal karena COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Tenaga kesehatan yang wafat karena Corona per 6 Juli 2021, telah mencapai 1.000 (orang) lebih, tenaga dokter sebanyak 405 orang, perawat sejumlah 399 orang, 166 bidan, 43 dokter gigi, 32 ahli tenaga laboratorium (ATLM), 9 apoteker, 6 petugas rekam radiologi," beber dia.
Ma'ruf kembali mengimbau dan mengajak masyarakat untuk dapat mematuhi, mengikuti ajakan yang diberlakukan pemerintah selama masa pandemi. Tak hanya itu, jelang hari raya Idul Adha, Ma'ruf juga mengajak untuk sementara waktu masyarakat dapat mengikuti anjuran untuk menyelenggarakan ibadah di rumah.
"Saya minta nanti sesuai dengan ketentuan, jangan melakukan kerumunan termasuk salah satunya yaitu melakukan salat Idul Adha baik di masjid maupun di luar masjid, sampai keadaan nanti sudah memungkinkan lagi" kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT