Ma'ruf Persilakan Reuni 212 Digelar: Asal Tak Gaduh dan Anarkistis

28 November 2019 18:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Reuni 212 akan kembali digelar pada 2 Desember 2019 di Monas, Jakarta Pusat. Polisi juga telah mengeluarkan izin pelaksanaan Reuni 212.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mempersilakan Reuni 212 digelar. Menurut dia, acara tersebut boleh digelar selama tidak menimbulkan kegaduhan.
"Ya kan orang berkumpul itu kan selama dalam demokrasi ya boleh-boleh saja. Yang penting tidak menimbulkan kegaduhan, anarkistis, itu kan? Jadi intinya itu jangan menimbulkan tindakan-tindakan anarkistis," kata Ma'ruf di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
"Kalau orang silaturahmi, berkumpul, boleh saja. Tapi jangan menimbulkan kegaduhan. Jadi nanti seberapa itu bisa menimbulkan kegaduhannya nanti pihak-pihak yang berwenang yang menilai," lanjutnya.
Suasana Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ma'ruf mengaku tidak mendapatkan undangan untuk menghadiri Reuni 212. Menurutnya, PA 212 saat ini merupakan bentukan yang baru, yang tidak ada hubungannya dengan gerakan 212 yang diinisiasi GNPF-MUI pada 2016.
ADVERTISEMENT
"Yang ini bentukan baru. Kalau yang asli kan sudah selesai. Untuk GNPF-MUI sudah dibubarkan semua, tugasnya 212 kan sudah selesai. Nah itu kan kemudian muncul baru lagi," pungkasnya.