Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Cawapres 01 Ma'ruf Amin menanggapi pernyataan capres 02 Prabowo Subianto yang menargetkan kemenangan dengan selisih 25 persen di Pilpres 2019. Dia menilai target yang dipatok Prabowo terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
"Gede banget itu (target 25 persen Prabowo). Padahal survei semua mengatakan tidak ada yang menang. Enggak ada satu survei pun yang mengatakan (Prabowo) menang. Paling kalah tipis, kalah banyak," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4) seperti dikutip dari keterangan tertulisnya.
Ma'ruf memaklumi keinginan Prabowo karena setiap kontestan memang harus mempunyai keyakinan menang.
"Ya saya kira orang kalau namanya dia sebagai kontestan harus punya keyakinan menang. Kalau ndak kan, masak dia bilang dia kalah," ucapnya.
Namun, menurut Ketua Umum MUI itu, dalam menentukan target kemenangan tersebut sebaiknya melihat sejumlah survei. Sehingga keinginan tersebut tidak hanya menjadi sesumbar.
"Tapi kan kita lihat saja. Kita patokannya sejumlah survei seperti apa. Survei itu kan kita ambil yang terbanyak. Yang paling pesimis berapa, yang optimis berapa," kata Ma'ruf.
Di lokasi terpisah, Ma'ruf meresmikan SMP Plus 30 Juz Alquran Atthohiriyyah di Jalan Raya Cilegon, Pelamunan, Serang, Banten. Sebelum meresmikan SMP tersebut, Ma'ruf sempat berziarah ke Makam Abuya KH Muhammad Thohir, pendiri Pondok Pesantren Atthohiriyah Banten. Ia didampingi KH Murtadho, KH Hidayatuddin Amin, dan KH Muhtadi Zaini Thahir.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, capres Prabowo sebelumnya meminta para pendukung dan relawannya memenangkan Pilpres 2019 dengan selisih 25 persen. Ambisi tersebut diungkapkan saat ia menerima deklarasi dukungan dari Gerakan Elaborasi Rektor, Akademisi, Alumni, dan Aktivis Kampus (Gerak) Indonesia.
"Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Di atas 25 persen," kata Prabowo di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/4).