Ma'ruf soal Ledakan di Kilang Pertamina Dumai: Harus Perbaiki Tata Kelola

Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Dialog Kebangsaan bersama KPU, BNPT, dan partai politik, Senin (13/3/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan

Wapres Ma'ruf Amin merespons ledakan di Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit ll di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Kota Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4).

Kejadian itu menjadi ledakan kedua yang terjadi di kilang minyak Pertamina. Sebelumnya terjadi di Plumpang, Jakarta Utara.

Ma'ruf mengatakan, perlu ada perbaikan tata kelola di Pertamina agar kejadian serupa tak kembali terjadi. Ia menyebut tata kelola utama yang perlu diperbaiki yakni manajemen risiko.

"Saya kira yang penting itu mungkin perbaikan di tata kelola untuk menghindari itu tata kelolanya mungkin diperbaiki," kata Ma'ruf di Mal Pelayanan Publik, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/4).

Apalagi, kata dia, kilang Pertamina memiliki potensi kebakaran yang cukup besar.

"Terutama yang menyangkut manajemen risiko ini mungkin yang perlu di seluruh (kilang). Terutama di seluruh kilang-kilang karena memang di situ potensi terjadinya kebakaran itu kan besar sekali," kata dia.

"Sehingga perlu ada perbaikan tata kelolanya untuk hindari itu. Itu saya kira kalau saya pertama soal tata kelola untuk menekan seminimal mungkin risiko yang terjadi jadi terutama di sisi risk manajemennya," tandasnya.

Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal saat meninjau lokasi PT Kilang Pertamina Internasional Refenery Unit (RU) ll Dumai. Foto: Dok. Istimewa

Sebelumnya, Kapolres Dumai, AKBP Nurhadi Ismanto, mengatakan ledakan di Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit ll merusak 645 bangunan.

"Kerusakan bangunan itu terbagi di dua kelurahan di Kota Dumai, yakni Kelurahan Tanjung Palas dan Kelurahan Jaya Mukti," kata Nurhadi kepada kumparan, Selasa (4/4).

"Di Tanjung Palas, fasilitas umum yang rusak adalah 1 masjid dan 3 sekolah. "Fasilitas umum akan menjadi prioritas utama dalam proses perbaikan," kata Nurhadi.