Ma'ruf soal Marak Pengungsi Rohingya di Aceh: Jangan Sampai Jadi Beban

5 Desember 2023 16:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Universitas Indonesia. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Universitas Indonesia. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi penolakan kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh dan sejumlah wilayah lain. Ma'ruf mengatakan, diperlukan solusi yang pas agar bisa menampung sementara pengungsi Rohingya tanpa merugikan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena ini ada solusi-solusi yang pas dan masyarakat kita juga dan penempatannya di mana," kata Ma'ruf di Universitas Indonesia, Depok, Selasa (5/12).
Ma'ruf mencontohkan ketika Pulau Galang dijadikan lokasi untuk menampung sementara pengungsi dari Vietnam.
"Dulu juga pernah kita menjadikan Pulau Galang untuk pengungsi Vietnam. Nanti kita akan bicarakan lagi apa akan seperti. Saya kira pemerintah akan mengambil langkah-langkah," ujarnya.
Menurut Ma'ruf, hal ini menjadi polemik karena pemerintah tidak mungkin menolak pengungsi Rohingya. Namun di sisi lain, ada pendapat masyarakat yang harus didengar karena menyangkut kenyamanan dan keamanan mereka.
"Kemudian bagaimana supaya juga mengantisipasi terus. Nanti [pengungsi Rohingya] terus lari, semua larinya ke Indonesia, ke sini, itu menjadi beban. Dan kita akan bicarakan juga dengan UNHCR yang punya tanggung jawab masalah pengungsian di PBB. Ini harus dilakukan pembahasan bersama," tutur Ma'ruf.
Pengungsi Rohingya yang baru tiba beristirahat di sebuah pantai di pulau Sabang, provinsi Aceh, pada 2 Desember 2023. Foto: CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP
Ia menegaskan, masalah Rohingya merupakan masalah kemanusiaan. Ia pun membandingkan situasi Indonesia saat ini mirip dengan Yunani yang menjadi pintu masuk pengungsi yang ingin ke Eropa.
ADVERTISEMENT
"Kemarin juga waktu saya berkunjung ke Yunani, Yunani menghadapi juga situasi serupa. Yang ke Eropa masuk ke Yunani juga dan mereka seperti kita menghadapi kesulitan, dan mereka bagaimana pun ini kemanusiaan. Karena kemanusiaan harus kita tanggulangi," pungkasnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, kapal yang membawa ribuan pengungsi Rohingya mendarat di perairan Aceh.
Namun, kedatangan mereka tidak disambut warga Aceh. Di Aceh Utara, misalnya, warga tidak menerima kedatangan pengungsi Rohingya karena sudah beberapa kali datang dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Penolakan ini dikarenakan warga memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan ketika pengungsi Rohingya yang sempat diterima datang. Mereka menyebut, pengungsi Rohingya tidak tertib dan sering melarikan diri.