Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada 8 Mei 2021 malam, Maryam Afifi berada di kawasan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Warga Palestina kawasan itu sudah beberapa lama berdemonstrasi menentang penggusuran perumahan di sana untuk disulap menjadi hunian warga Israel.
Semula, protes hanya diadakan oleh belasan orang, semakin hari semakin membesar.
Pada aksi protes tanggal 8 Mei malam, Maryam hendak menolong seorang anak perempuan yang menjadi korban kekerasan. Tapi niatnya dihalangi oleh pasukan Israel yang berada di sana. Dia dicengkeram, dijatuhkan ke tanah, lalu diseret, dijauhkan dari anak yang hendak ditolongnya.
Banyak yang menduga pasukan Israel mencengkeram hijab merah marunnya. Fakta sebenarnya, aparat Israel itu mencengkeram rambut kepala Maryam dengan kuat.
Aparat juga menendang Maryam dengan sepatu botnya sehingga meninggalkan luka-luka memar. Hal ini diceritakan Maryam dalam sebuah sesi perbincangan pada 11 Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Pemain Bass Orkestra
Lalu siapa Maryam Afifi? Rupanya dia adalah seorang musikus. Dia pemain bas dobel (double bass) atau juga disebut kontrabas atau kadang disebut bas saja.
Alat musik berdawai seperti biola raksasa ini memiliki posisi penting dalam orkestra modern karena menghasilkan bunyi dengan nada yang paling rendah.
Maryam Afifi merupakan anggota kelompok Girls of Al-Quds Troupe dan Palestine Youth Orchestra (PYO).
Sebagai anggota orkestra, Maryam sering tampil dalam pertunjukan-pertunjukan, termasuk di luar negeri. Pada Agustus 2019, dia bersama kelompoknya tampil di Amsterdam.
Berikut ini video penampilan orkestra tersebut, Maryam mengenakan hijab warna gelap: