Masalah Ekonomi & Mi Instan Kurang Matang, Picu Tewasnya Suami di Cibinong Bogor

31 Oktober 2024 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mi instan. Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mi instan. Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Masalah ekonomi bisa bikin runyam hubungan suami-istri, seperti yang terjadi di sebuah rumah di Perumahan Puri Nirwana, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
ADVERTISEMENT
Di rumah tersebut, hidup seorang suami bernama Cecen Effendy (48 tahun) dan istrinya, RA (37).
"Pasangan suami-istri (pasutri) ini dikenal tetangga kerap bertengkar terkait perkara ekonomi," kata Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo, Kamis (31/10).
Pada Selasa dini hari (29/10), Cecen tewas saat bertengkar dengan sang istri. Begini kisahnya:

Awal Mula

Sudah beberapa hari ini, pasutri tersebut bertengkar terkait masalah ekonomi.
Cecen sedang sakit stroke dan tidak lagi bekerja. Ia hidup mengandalkan sisa uang yang ada di rekening.
"Kartu ATM ini disembunyikan oleh suami," ujar Waluyo.
Pada Selasa dini hari tersebut, mereka bertengkar soal kartu ATM itu.
"Suami sempat membuatkan mi rebus untuk istri namun karena mi tersebut kurang matang, istri tidak mau memakannya. Lalu mereka bertengkar saat istri mempertanyakan kartu ATM yang selama ini disembunyikan suami," kata Waluyo.
ADVERTISEMENT

Suami Bilang 'Ayo Bunuh-bunuhan'

"Suami pergi ke dapur sambil mengatakan 'Ayo kita bunuh-bunuhan saja' dan mengambil 2 pisau. Dari jarak 3 meter, suami melemparkan pisau ke istri yang sedang dalam posisi duduk. Pisau itu jatuh ke kolong," kata Waluyo.
"Dengan pisau lainnya, suami berusaha menyerang istri. Karena untuk membela diri dari serangan suaminya tersebut, istri mendorong tubuh suami dan berlari keluar rumah menyelamatkan diri," ujarnya.
Sepuluh menit kemudian, sang istri kembali ke rumah dan dari celah pintu melihat suaminya sudah dalam kondisi tidur miring di lantai, dengan hidung mengeluarkan darah. Sang istri pun mencari pertolongan.