Masih Ada 1.619 Kasus COVID-19 di Jakarta Awal April Ini, BOR Meningkat

2 April 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang menggunakan masker melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Jakarta mengalami peningkatan awal bulan ini. Meski begitu Dinkes DKI menilai kondisinya masih terkendali.
ADVERTISEMENT
“BOR keterisian rumah sakit naik 1 persen dalam seminggu, dari 7 persen menjadi 8 persen. 157 pasien bergejala sedang dan 33 orang bergejala berat sedang dirawat di RS,” kata Kasie Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salma dalam keterangan tertulis, Minggu (2/4).
Jika melihat data dari corona.jakarta.go.id, berdasarkan data per Sabtu (1/4), masih ada 1.619 kasus aktif di DKI Jakarta, 1.449 di antaranya melakukan isolasi mandiri sedangkan sisanya dirawat di rumah sakit.
Masih ada kasus meninggal akibat COVID-19, bahkan Ngabila menyebut pekan ini ada peningkatan kasus kematian.
“Ada sedikit kenaikan kasus positif dan meninggal dalam 1 minggu terakhir. Masih ada 5 orang meninggal dalam seminggu,” tutur Ngabila.
Petugas PPSU Bukit Duri menyelesaikan pembuatan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto
Jika melihat rekam medis korban meninggal, seluruhnya memiliki komorbid berat seperti hipertensi dan diabetes melitus. Meskipun sebagian korban sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“1 orang belum vaksin sama sekali, 3 orang sudah vaksin dosis 2, 1 orang sudah vaksin dosis 3. Semua jarak vaksin terakhir lebih dari 1 tahun,” lanjutnya.
Untuk itu, Ngabila meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran kasus COVID-19 terutama yang memiliki komorbid. Ia juga meminta agar masyarakat segera melengkapi anjuran dosis vaksinasi.
“Cegah meninggal juga dilakukan dengan kontrol komorbid penyakit tidak menular dengan cara rutin minum obat, deteksi dini komorbid dengan mengikuti skrining penyakit tidak menular gratis 6 sampai 12 bulan sekali di puskesmas usia 15 tahun ke atas,” pungkasnya.