Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Masinton: BUMN Dimanfaatkan Seperti Parpol, Lebih Banyak Foto Menteri
14 Mei 2022 17:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengkritik Kementerian BUMN yang dinilainya seperti partai politik. Sebab, banyak foto Menteri BUMN Erick Thohir yang berseliweran di berbagai fasilitas BUMN seperti di ATM.
ADVERTISEMENT
Masinton lalu membandingkan hal tersebut dengan foto Presiden Jokowi. Menurutnya, foto Erick Thohir lebih banyak daripada foto Jokowi di fasilitas BUMN.
"Itu enggak boleh ada itu, cemen. Partai BUMN itu, dia memanfaatkan BUMN itu seperti parpol. Di mana-mana fotonya mejeng. Bahkan sampai ATM, kalau mau ke ATM nunggu penampakan dulu itu memperlambat transaksi," kata Masinton di diskusi MNC Trijaya dengan tema 'Kasak Kusuk Koalisi Partai dan Capres 2024', Sabtu (14/5).
Masinton mengaku resah dengan foto Erick yang kerap muncul di layar mesin ATM. Dia merasa foto yang menampilkan Erick membuat proses transaksi di ATM bertambah lama. Dia juga mengingatkan, agar fasilitas kementerian tidak dijadikan alat pencitraan dengan tujuan politik terselubung.
ADVERTISEMENT
"Katanya mau bantu masyarakat kita mau masuk ATM mempercepat transaksi diperlambat karena ada penampakan wajah, banyakan wajah menteri narsis ketimbang wajah presiden. Bayangin aja," ujar dia.
"Jangan memanfaatkan fasilitas negara, BUMN digunakan seperti parpol untuk pencitraan diri," tambahnya,
Lebih lanjut, Masinton mengingatkan agar partai politik tidak mau didikte dan dibeli untuk para pemilik modal besar. Hal ini akan sangat merugikan dinamika politik.
"Jangan sampai ya itu tadi didikte oleh kepentingan modal tadi yang anggap parpol bisa dibeli itu yang membuat politik kita enggak punya warna dan marwah. Oligarki pemodal yang selalu saya tekankan, segelintir pemodal tadi yang ingin kuasai struktur kekuasaan penguasaan sumber daya baik ekonomi dan lain-lain, ini yang harus dihindari," tutup anggota Komisi XI DPR ini.
ADVERTISEMENT