Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Warga Desa Buniayi, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (21/3), digegerkan dengan terjadinya aksi perusakan dan pengotoran di Masjid Jami Darussalam. Masjid itu terletak di Jalan H. Abdul Rozak, Kecamatan Tambak.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Jateng Komisaris Besar Agus Triatmadja mengatakan aksi perusakan itu diketahui takmir sekitar pukul 04.20 WIB. Saat itu, kata Agus, takmir masjid yang bernama Abdul Majid, hendak mengumandangkan azan Subuh.
"Saksi akan melaksanakan azan, kemudian melihat masjid dalam keadaan kotor dengan tanah, karpet masjid berada di pinggir jalan, kipas dalam masjid dinyalakan semua, sandal jepit di tempat imam," kata Agus saat dihubungi kumparan.
Agus mengatakan Abdul kemudian memeriksa di sekitar masjid. Di dekat Masjid Jami Darussalam itu ada sebuah tempat pembuangan akhir. Di sana terdapat sebuah sumur. Menurut Agus, Abdul menemukan Al-Quran yang dimiliki masjid berada di dalam sumur itu.
Selain Al-Quran, ada juga lampu, meja, papan tulis, karpet dan sejumlah kitab pengajian milik masjid yang dimasukkan ke dalam sumur.
ADVERTISEMENT
"Lalu tak lama, rumah saksi Abdul majid ini juga terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan keramik lantai teras pecah. Setelahnya, kemudian saksi melaporkan ke Polsek," ujar Agus.
Menurut Agus, tak hanya rumah takmir dan masjid Jami Darussalam yang mengalamni aksi perusakan. Laporan juga diterima kepolisian dari pengurus Pondok Pesantren Miftahul Falah. Di sana salah satu pohon di kebon milik Kiai Dailami Yusuf dirusak.
"Berdasarkan keterangan saksi-saksi sekitar pukul 03.00 WIB, saksi mendengar pohon suara pohon ditebang, kemudian korban keluar rumah berusaha melihat namun karena gelap korban masuk kembali ke dalam rumah," terang Agus.
Sekitar pukul 07.00 WIB, kata Agus, seorang saksi yang bernama Agus Salim pada saat mengantar anaknya melihat pohon-pohon di kebun milik ayahnya sudah dalam posisi tumbang karena ditebang. Agus Salim merupakan anak dari Kiai Dailami Yusuf.
ADVERTISEMENT
Pohon-pohon tersebut, dijelaskan Agus, terdiri dari 20 jati, 5 albasia, 1 pohon durian dan 1 pohon pisang kurang lebih berusia 3 tahun.
Polisi, kata Agus, hingga saat ini masih menelusuri pelaku perusakan itu. "Kami masih periksa keterangan saksi-saksi".