Masjid di Sleman Borong Berton-ton Sayur dari Magelang Demi Selamatkan Petani

24 Juli 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Nurul 'Ashri di Deresan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman selamatkan petani dari anjloknya harga panen sayur, mereka borong berton-ton sayur dari petani di Magelang, Jateng. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Nurul 'Ashri di Deresan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman selamatkan petani dari anjloknya harga panen sayur, mereka borong berton-ton sayur dari petani di Magelang, Jateng. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Nurul 'Ashri di Deresan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman memborong sayur mayur petani di Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Sudah tiga pekan ini masjid tersebut memborong sayur mayur di sana. Mereka menyelamatkan petani dari anjloknya harga sayur mayur.
"Awal Juli kemarin kita dapat info, terus kemudian ada yang mengirimkan kabar dari sosmed bahwasanya harga pakcoy (di Magelang) Rp 200 per kilo," kata Partnership and Communication Masjid Nurul Ashri Deresan, Faturrahman Arhaby, ditemui di Masjid Nurul 'Ashri, Rabu (24/7).
Tim dari Masjid Nurul 'Ashri langsung survei usai mendapat informasi tersebut. Mereka mensurvei pasar hingga petani dan didapati faktanya sama, harga sayur mayur panenan petani anjlok.
"Kita segera membuat campaign jastip (jasa titip) sayur dengan tujuan untuk membantu mengangkat harga," katanya.
Pihak masjid pun merundingkan dengan petani soal harga. Tujuannya agar petani mendapat untung karena sayur mayur dibeli di atas pasaran. Pakcoy yang di pasaran Rp 200 per kilo dibeli seharga Rp 1.000 kemudian meningkat Rp 2.500 per kilo.
ADVERTISEMENT
Di pekan pertama Juli itu, masjid membeli 3 ton sayur mayur. Terdiri dari pakcoy, tomat, sawi, terong, cabai, dan lain sebagainya.
"Kita nggak pakai harga pasaran. Alhamdulillah fase pertama ada 3 ton yang kita bawa," katanya.
Partnership and Communication Masjid Nurul Ashri Deresan, Faturrahman Arhaby, ditemui di Masjid Nurul 'Ashri, Rabu (24/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Jumlah itu tidak semuanya jastip, melainkan juga masjid membeli dengan uang kas dan uang donatur yang ingin bersedekah. Sayur mayur yang dibeli dari uang kas masjid itu untuk bazar sayur.
Kebetulan setiap hari Jumat pagi setelah Subuh, Masjid Nurul 'Ashri menggelar bazar. Para jemaah diberi kupon dan membayar apa yang dibeli dengan uang seikhlasnya. Bazar ini sudah berlangsung sejak 2 tahun yang lalu.
"Basisnya infak terbaik, jadi tidak ada harga yang kita patok, membayar sesuai dengan kemampuan," katanya.
ADVERTISEMENT
Meningkat Tiap Pekan
Di pekan kedua bulan Juli, masjid kembali memborong sayur di Magelang. Jumlahnya meningkat kini mencapai 5 ton.
"Kemarin kita sampai 5 ton," jelasnya.
Sementara untuk Jumat (26/7) mendatang rencananya masjid akan memborong 7 ton. Dengan begitu ada belasan ton sayur mayur yang diborong.
Akan Sampai Kapan?
Soal sampai kapan memborong sayur mayur, Fatur mengatakan akan melihat kondisi dan situasi. Termasuk apakah harga di pasar sudah kembali normal dan sebagainya.
"Di petaninya seperti apa, kalau dirasa program ini sudah cukup akan kita selesaikan. Tapi sampai saat ini sepertinya kita masih belum," jelasnya.
Dengan program ini, ada petani dari beberapa kecamatan yang terbantu. "Ada sekitar 3 kecamatan," bebernya.
Semakin banyak sayur mayur yang dipesan maka diharapkan petani yang terbantu akan semakin luas.
ADVERTISEMENT
Kebermanfaatan Masjid
Fatur mengatakan selain sebagai tempat ibadah, masjid juga harus bermanfaat bagi masyarakat. Dahulu ketika minyak mahal, masjid mengadakan bazar minyak murah di Jumat setelah subuh.
"Dulu minyak mahal kita bazar minyak murah. Waktu beras mahal kita bazar beras murah," katanya.
Lanjutnya tak hanya bazar, program sosial yang dilakukan masjid meliputi pengeboran sumur di desa yang kesulitan air, hingga program renovasi mushola di wilayah pedalaman.
Sejak 5 tahun lalu, masjid ini memiliki baitul mal. Dari situ kebermanfaatan masjid semakin luas.
"Fokus baitul mal ini adalah memberikan kebermanfaatan di luar masjid. Kita startnya dari 2019," bebernya.
Harapannya Diikuti Masjid Lain
Fatur berharap langkah dari Masjid Nurul 'Ashri Deresan ini bisa diikuti masjid lain.
ADVERTISEMENT
"Sampai hari ini belum banyak lah kemudian masjid itu memberikan perannya di masyarakat. Mungkin bisa dihitung dengan jari. Harapannya ke depan fungsi masjid bukan hanya untuk menghidupi masjid itu sendiri tapi juga menghidupi masyarakat di sekitar masjid," pungkasnya.