Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pembangunan masjid hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Jokowi resmi dimulai hari ini, Sabtu (6/3). Proyek pembangunan ini berlokasi di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo , Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Peresmian pembangunan (groundbreaking) Masjid Agung ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Sementara perwakilan UEA yang hadir adalah Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei, Kepala Otoritas Umum Urusan Islam dan Wakaf UEA, serta Dubes UEA untuk Indonesia Mohammed Abdullah Al Ghfeli.
Menag Gus Yaqut menuturkan, pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed ini menjadi momentum penting dalam upaya penguatan hubungan bilateral pemerintah Indonesia dengan UEA.
"Pembangunan Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo ini menunjukkan kedekatan dan hubungan harmonis antara Indonesia dan Uni Emirat Arab. Khususnya antara Presiden Jokowi dan Pangeran Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang semakin intensif dalam dua tahun terakhir," ujar Gus Yaqut dalam keterangannya, Sabtu (6/3).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, pendirian masjid ini juga memberi arti khusus bagi kedua negara. Apalagi, hak intelektual desain masjid ini juga milik Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Bisa dibilang, masjid ini memiliki desain persis menyerupai Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, yang dikenal sebagai masjid terindah di dunia.
"Replika Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo ini memang tidak akan sebesar masjid asli, Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi yang mampu menampung 40 ribu jamaah. Namun, desainnya sama persis dan semua biaya pembangunan masjid ini diberikan oleh pemerintah UEA," ungkap Gus Yaqut.
Gus Yaqut kemudian merincikan Grand Mosque Abu Dhabi memiliki luas 22.412 meter persegi dan membutuhkan 12 tahun untuk membangunnya. Pembangunan masjid tersebut mencapai 545 juta dolar AS, atau setara Rp 8 triliun.
Sementara Masjid Agung Sheikh Zayed di Solo akan berdiri di tanah seluas 3 hektare. Nantinya, masjid ini direncanakan mampu menampung hingga sekitar 10.000 jamaah. Waktu pembangunan memakan waktu selama 1,5 tahun dan siap digunakan pada akhir 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Pembangunan replika Grand Mosque Abu Dhabi di Solo ini sekaligus menjadi puncak rangkaian kegiatan Indonesia-Emirates Amazing Week (IEAW) 2021 yang berlangsung 1-8 Maret 2021 di empat Kota, yakni Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.
Sebelumnya, pada 2020 lalu, nama Presiden Jokowi diabadikan menjadi sebuah jalan di Abu Dhabi. Selain jalan, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MbZ), juga akan membangun sebuah masjid yang akan dinamai Presiden Joko Widodo.