Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Jeddah, kota terbesar kedua di Arab Saudi setelah Riyadh, yang berada di sisi Laut Merah menghadirkan nuansa berbeda. Gedung-gedung tinggi, pusat perbelanjaan, gedung pemerintah, dan perumahan elite hadir di sini.
ADVERTISEMENT
Namun, ada sisi lain yang melegenda. Eksekusi bagi para pelaku kriminal dilakukan di sini, di lahan luas di salah satu bibir pantai Laut Merah. Hukuman ini disebut juga sebagai qishash.
Dan, Masjid Haffali ini menjadi salah satu saksi bisu bagaimana qishash dilakukan di tempat umum, disaksikan oleh warga.
"Untuk memberi efek jera katanya," ungkap WNI yang jadi mukimin di Arab Saudi, Syamsul Arifin.
Namun, masjid ini tidak ada hubungannya dengan qishash yang dijalankan pemerintah Arab Saudi kepada para pelaku kriminal di negara monarki itu.
Kebetulan saja lokasinya memang berada di satu kompleks yang sama. Masjid berada di sisi lahan yang biasa dipakai untuk melakukan eksekusi.
Di lahan itu, terdapat 3 panggung kecil tempat para hakim membacakan vonis bagi pelaku kejahatan. Sedangkan pelakunya dalam posisi jongkok dengan tangan terikat.
ADVERTISEMENT
Algojo dengan pedang panjang juga siap mengeksekusi. Hukuman terberat jelas hukuman pancung.
"Ini mana aslinya Masjid Haffali. Orang Indonesia saja yang menyebut ini Masjid Qishash, ya, karena lokasinya dekat. Padahal tidak ada hubungannya," jelas Syamsul yang sudah 20 tahun tinggal di Arab Saudi.
Masjid ini dibangun oleh Syeikh Ibrahim Al Juffali, pemegang hak tunggal distributor mobil Mercedes-Benz di Arab Saudi.
Kini lapangan yang dulu jadi lokasi pelaksanaan qishash sudah berubah total. Ada lapangan parkir, taman, dan sejumlah karya seni yang tersemat di sejumlah sisi taman.
Masjid Qishash ini jadi salah satu yang menonjol. Lokasinya berada di pinggir jalan utama, tepat di depan kantor Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Bangunannya memang terlihat klasik. Ada satu menara yang menandakan ini merupakan masjid. Interiornya dibalut dengan karpet tebal. Lampu kristal juga tersusun rapi.
Yang tak kalah seru, kawasan plaza masjid juga sangat luas. Ini dijadikan tempat warga sekitar atau wisatawan untuk sekadar duduk-duduk di taman.
ADVERTISEMENT
Anak-anak juga asyik bermain. Ada yang pakai scooter listrik atau mobil bertenaga listrik.
Suhu udara juga tidak sepanas di Makkah. Deru air Laut Merah menambah romantisme Masjid Qishash.
"Sejak era MBS, qishash sudah tidak lagi di sini. Itu mulai 2017. Qishash-nya tetap ada tapi dipindah ke penjara masing-masing. Alasannya supaya anak-anak tidak trauma kalau melihat," tutur Syamsul.
MBS atau Muhammad bin Salman bin Abdulaziz bin Abdul Rahman al-Saud merupakan Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, sekaligus Ketua Dewan Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Sejak berkuasa pada 21 Juni 2017, banyak perubahan yang dilakukan MBS. Proyek mercusuar juga terus dikebut.