Masjid Jami Kebon Jeruk Tetap Akan Gelar Salat Jumat

19 Maret 2020 17:50 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/3). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tetap menggelar salat Jumat secara normal sebagaimana biasanya, di tengah kondisi Jakarta yang rawan penyebaran corona virus.
ADVERTISEMENT
Pengurus Masjid Jami sekaligus pengurus Tim Tasykil Jemaah Tabligh, Dahlan Siregar, menegaskan itu.
Katanya, tak ada yang berubah pada pelaksanaan salat Jumat di Masjid Jami, termasuk tak ada tata saf tertentu agar jemaah tak saling bersentuhan.
“Untuk salat Jumat kita masih. Nggak ada (tata saf, tetap rapat). Sama saja. Biasa. Normal,” ungkap Dahlan kepada kumparan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/3).
Namun, menurut Dahlan, pihaknya akan melakukan upaya untuk meminimalisir penyebaran corona di masjid. Caranya yaitu dengan menutup sejumlah pintu masuk, dan hanya menyediakan satu pintu masuk dan keluar bagi jemaah.
Dengan begitu, kata Dahlan, pihaknya bisa memantau jemaah yang masuk-keluar masjid, kalau-kalau ada yang terpantau sakit dan mesti mendapat perhatian khusus.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita sesuai musyawarah dari pengurus masjid, kita maksimalkan, maksudnya, nggak terlalu ini lah. Contoh kan pintu ada tiga, satu aja yang kebuka. Yang pintu utama itu ketutup dikunci. Jadi orang nggak masuk dari situ. Hanya satu pintu. Dari pintu inilah kita lihat orang keluar-masuk,” tuturnya.
Lebih jauh, Dahlan mengatakan saat ini pihaknya tengah mempertimbangkan penerapan alat pengecek suhu di Masjid Jami, sebagai bagian dari upaya meminimalisir penyebaran corona.
“Sementara belum (alat pengukur suhu tubuh-red). Rencana memang ada nanti,” katanya.
Upaya lain, tambah Dahlan, hari ini Masjid Jami juga sudah disemprot disinfektan, demi memastikan areal masjid tak terpapar corona.
“Tadi kan dari pihak koramil, Babinsa, polsek, kelurahan, pagi tadi jam 9 ada penyemprotan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Jakarta saat ini sudah terpapar corona secara hampir merata. Bahkan, menurut Gubernur DKI Anies Baswedan, virus sudah hadir di semua kecamatan.
“Bahwa kita hampir semua kecamatan ada kasus sekarang," ungkap Anies di Balaikota, Jumat (13/3).
Sebelumnya, Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan imbauan maupun fatwa kepada masyarakat terkait peribadatan di masa pandemi corona.
DMI mengimbau agar, jika tetap digelar salat berjamaah di masjid, tata shaf harus diatur agar satu sama lain saling berjarak (tidak rapat).
Sementara MUI, lebih tegas lagi, meminta agar masyarakat di wilayah dengan potensi penyebaran corona yang tinggi tidak melakukan salat secara berjamaah di masjid.
Lantas, di mana wilayah dengan penyebaran tinggi itu? Jawabannya adalah Jakarta.
ADVERTISEMENT