Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sejauh ini donasi yang terkumpul hampir mencapai Rp 2 miliar. Jumlah itu masih jauh karena harga kapal selam bisa mencapai triliunan rupiah.
Lalu, apakah waktu penggalangan donasi di Masjid Jogokariyan akan diperpanjang?
Menanggapi itu Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, mengatakan akhir bulan ini mereka secara resmi akan berkunjung ke Lantamal dan PT PAL di Surabaya.
"Jadi kami kunjungan ke Lantamal kemudian diskusi dengan pihak di sana kebutuhan kapal selam di sana seperti apa to. Kebutuhan itu kemudian kita diskusikan dengan PT PAL. Kalau ordernya begini harganya berapa kan gitu," kata Jazir dihubungi, Selasa (18/5).
Jazir menuturkan, sistem pembelian kapal selam di PT PAL adalah made by order. Kapal selam seperti Alugoro diperkirakan mencapai Rp 1,7 triliun dengan kemampuan selam sekitar 318 meter.
ADVERTISEMENT
"Nanti perlengkapan dan persenjataan apa nanti menentukan harganya. PT PAL juga tidak bisa mengekspose harga karena itu kan dihitung dari riset dan sebagainya," ucap dia.
"Realnya harga kapal kan nggak sampai Rp 1,7 triliun. Rp 1,7 triliun itu termasuk banyak sekali biaya dari fokus grup discussion, pengadaannya itu sudah panjang jadi berbeda dengan prosedur orang membeli. Pengadaan itu kan prosedur proyeknya memakan biaya yang sangat besar," tambah dia.
Dari kunjungan di Lantamal dan PT PAL itu akan didapat gambaran seperti apa kapal selam yang dibutuhkan. Nantinya, para donatur akan diajak berdiskusi apakah donasi diperpanjang atau uang yang ada diserahkan ke negara.
"Nah uang kita ada berapa kita akan sampaikan kepada para donasi kita lanjutkan atau dana yang ada kita serahkan saja ke negara untuk tambahan kalau negara membeli kapal selam," ujar Jazir.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, setelah mengunjungi Lantamal dan PT PAL, Masjid Jogokariyan juga akan mengunjungi Komisi I DPR RI dan Kemhan. Tujuannya untuk berdialog soal regulasi pembelian kapal selam.
"Nanti setelah dari sini kita akan ke DPR setelah PT PAL dan angkatan laut baru dialog ke DPR yang mengatur UU mitra pertahanan kan," tutup Jazir.