Masjid Jogokariyan Yogya Salurkan Rp 4,2 Miliar ke Pengungsi Gaza Palestina

12 September 2024 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anak menyambut kedatangan anak-anak dari Gaza, Palestina dengan lagu Atuna Tufuli di Masjid Jogokariyan, DI Yogyakarta,  Kamis (12/9/2024). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anak menyambut kedatangan anak-anak dari Gaza, Palestina dengan lagu Atuna Tufuli di Masjid Jogokariyan, DI Yogyakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Jogokariyan, Kota Yogyakarta, hari ini kedatangan tamu keluarga dan anak-anak dari Gaza, Palestina, Kamis (12/9).
ADVERTISEMENT
Mereka datang bersama perwakilan dari King Hussein Cancer Center (KHCC) dan Islamic Charity for Society (ICCS) sebagai kunjungan balasan setelah dua relawan dari Masjid Jogokariyan beberapa waktu lalu ke sana, termasuk mengunjungi anak-anak yang terkena kanker.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir, mengatakan sejak 7 September masjidnya telah mengirim Rp 4,2 miliar bantuan.
"Total bantuan sekitar Rp 4,2 miliar baru dari 7 September ketika peristiwa perang, sudah 4 tahapan (bantuan dikirim)," kata Jazir.
Dua relawan dari Jogokariyan membelanjakan donasi di Yordania dan sebagian di Rafah. Setelah itu, bantuan didistribusikan.
"Uang dibelanjakan di sana, di Yordan, sebagian di Rafah," jelasnya.
"Kemarin kita kirim bantuan makanan, logistik, sedikit bantuan rumah pengungsi karena di Yordania mereka (warga Gaza) disediakan tanah kemudian membangun rumah sederhana dari batako," katanya.
ADVERTISEMENT

Relawan Biaya Sendiri

Sejumlah anak menyambut kedatangan anak-anak dari Gaza, Palestina dengan lagu Atuna Tufuli di Masjid Jogokariyan, DI Yogyakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Dua relawan yang datang ke daerah konflik itu juga menggunakan biaya dari kas masjid sendiri. Artinya bantuan donasi dari jemaah tidak sedikit pun digunakan untuk hal lain kecuali bantuan untuk pengungsi Gaza.
"Relawan kita kirim dua orang karena keterbatasan visa, juga itu tidak boleh kita kirim dari uang bantuan. Pembiayaan dari kas yang lain, dari masjid. 100 persen bantuan kita sampaikan, operasional pengelolaan dan pengiriman kita biayai sendiri," katanya.
Jazir mengatakan apa yang dilakukan masjid Jogokariyan ini sebagai wujud masjid sebagai simbol Ketuhanan Yang Maha Esa. Masjid harus bisa merefleksikan kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Kita sediakan rekening untuk penerima dan kotak yang setiap saat terus masih banyak masyarakat yang memiliki kedermawanan dan kepedulian, kebetulan Masjid Jogokariyan mendapat kepercayaan untuk menyalurkan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Jazir, negara Indonesia didirikan oleh pendiri bangsa dengan semangat membebaskan penjajahan di atas dunia. Maka dari itu, misi kemanusiaan ada dalam pendirian Indonesia.
"Kita sebagai generasi penerus ingin melanjutkan semangat itu. Maka upaya memerdekakan negara terjajah adalah misi kemanusiaan negara yang harus terus kita lanjutkan. Kemudian pada alinea ketiga kalimat terakhir dinyatakan ikut serta menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial," kata Jazir.