Masjid Negara IKN Proses Dibangun, Target Digunakan saat Salat Idul Fitri 2025

7 Desember 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Masjid Negara di IKN. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Masjid Negara di IKN. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan
ADVERTISEMENT
Pembangunan sarana dan prasarana di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dikebut. Salah satu sarana yang disiapkan untuk ibu kota baru adalah sarana tempat ibadah.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, menyebut sarana Masjid Negara di IKN sudah dapat digunakan pada 2025 mendatang. Ditargetkan pada Idul Fitri 1446 H masjid tersebut sudah dapat digunakan.
“Tahun 2025 dapat digunakan pada Salat Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah dan dapat menampung 5.580 jemaah. Kapasitas maksimal Masjid Negara ini direncanakan untuk dapat menampung sebanyak 60.000 jemaah,” kata Hariqo dalam keterangannya, Sabtu (7/12).
Selain itu, Hariqo juga menyebut, pembangunan Masjid Negara di IKN juga mencerminkan kebinekaan serta penghormatan toleransi umat beragama.
Pembangunan Masjid Negara di IKN. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan
“Masjid ini akan berdampingan di area pusat peribadatan dengan tempat ibadah lainnya, seperti gereja, pura, vihara, klenteng dan Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius yang merupakan basilika pertama di Indonesia, dan Tahun 2022 disampaikan Kementerian Agama telah mendapatkan izin prinsip dari Vatikan,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan, bagi Presiden Prabowo Subianto pembangunan Masjid Nusantara ini diharapkan menjadi simbol kerukunan, menjaga persatuan bangsa, serta menguatkan moderasi beragama, serta meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan yang bertoleransi.
“Hal ini sesuai dengan Asta Cita yang kedelapan; memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” ungkapnya.
Hariqo Wibawa Satria, salah satu pendiri Global Influencer School. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Masjid Negara IKN sedang proses pembangunan tahap I yang terdiri dari bangunan utama dengan 4 lantai, 2 lantai mezanin dan pelataran 2 lantai untuk serbaguna dan parkir, dan dapat menampung nantinya 29.000 jemaah.
Lebih lanjut, Hariqo mengatakan, pembangunan Masjid Negara IKN ini adalah bentuk komitmen Presiden Prabowo untuk melanjutkan program pemerintah sebelumnya.
ADVERTISEMENT
“Masjid Negara adalah masjid yang berada di Ibu Kota Negara Indonesia menjadi pusat kegiatan keagamaan tingkat kenegaraan. Saat ini Masjid Istiqlal sebagai Masjid Negara, dan dengan dipindahkannya Ibu Kota Negara ke Nusantara sehingga Masjid di IKN menjadi Masjid Negara,” bebernya.
Pembangunan Masjid Negara di IKN. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan
Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 32.125 m2 dengan luas bangunan masjid dan plaza seluas 60.173 m2 serta Minaret seluas 427 m2. Selain itu juga terdapat bangunan komersial seluas 2.212 m2 (2 lantai), dan bangunan penunjang seluas 727 m2 (1 lantai).
Masjid Negara dilengkapi fasilitas parkir yang mendukung kebutuhan pengunjung, termasuk 4 lot khusus VVIP, 1 lot untuk difabel. Selain itu, tersedia juga 5 lot parkir yang diperuntukkan bagi bus, serta pada lantai LG di area pelataran dengan kapasitas 64 lot parkir.
ADVERTISEMENT
Bangunan masjid terdiri dari tiga bagian yaitu kubah utama, plaza terbuka dan minaret. Bentuk kubah masjid mengambil konsep simbol sorban dan bentuk galaksi sebagai penafsiran semesta alam raya yang tanpa batas.
Pembangunan Masjid Negara di IKN. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan
Pembangunan Masjid Negara di IKN. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan