Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona, khususnya di DKI Jakarta, membuat masjid-masjid meniadakan salat Tarawih berjemaah. Hal itu pula yang dilakukan Masjid Sunda Kelapa yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
"Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa memutuskan untuk ditiadakannya Tarawih dan kegiatan lainnya yang bisa menimbulkan kerumunan. Seperti salat berjemaah, itikaf," ujar pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa, Ustaz Sutrisno Muslimin, dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (25/4).
Meski demikian, kata Sutrisno, Masjid Sunda Kelapa tetap menggelar ibadah rutin seperti salat 5 waktu, tadarus, dan Tarawih selama Ramadhan. Namun ibadah tersebut hanya diikuti imam dan pengurus masjid, bukan bagi jemaah umum.
Sutrisno menyatakan, langkah tersebut sama seperti yang dilakukan di Masjidil Haram, Makkah, di mana masih menggelar salat jemaah, termasuk Tarawih, khusus bagi pengurus.
"Dewan pengurus melihat bahwa masjid harus selalu hidup, masjid harus bisa menerangi, memberikan cahaya. Dan me-refer masjid di Makkah yang juga mengalami hal yang sama, di mana Masjidil Haram tetap melaksanakan ibadah rutin tanpa diikuti jamaah lain, hanya dikhususkan bagi imam dan karyawan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Begitu (juga) Masjid Sunda Kelapa. Dewan pengurus memutuskan seluruh ibadah salat dan tadarus, hanya diikuti imam yang berjumlah 5 orang. Jadi tetap menggunakan protokol COVID-19 sehingga apa yang dikhawtirkan tidak terjadi," lanjutnya.
Ia menyatakan, ibadah dan tadarus itu bisa dilihat secara streaming di YouTube dan Instagram.
"Kegiatan-kegiatan ini diharapkan agar jamaah Masjid Sunda Kelapa yang beribadah di rumah masih memiliki referensi dan sumber sebagai tuntunan jemaah melaksanakan ibadah," tutupnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.