Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Masjid 'Taj Mahal' Ramlie Musofa yang Ramah Difabel dan Mualaf
2 Juni 2018 11:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Didirikan oleh seorang mualaf, Masjid Ramlie Musofa yang menjulang tinggi di kawasan Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara, dirancang khusus untuk para mualaf hingga kaum difabel atau penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
Di ruang toilet yang letaknya terpisah dari ruang wudu, ada dua bagian, yakni untuk pengunjung biasa dan pengunjung disabilitas. Demikian pula dengan tempat wudu di lantai dasar.
Tempat wudu di masjid ini juga terdapat pahatan yang menggambarkan tata cara berwudu lengkap dengan bacaan niat dan doa. Dengan tujuan agar pengunjung yang lupa cara berwudu bisa langsung melihat tata cara di pahatan yang terdapat di tembok.
Saat ditemui kumparan, Pengurus Masjid Ramlie Musofa, Soleh, menjelaskan bangunan berpelitur putih ini didesain sebaik mungkin agar dapat dipergunakan oleh semua kalangan.
"Anak kecil yang sedang belajar wudu bisa mengikuti praktek wudu dari pahatan tata cara berwudu, atau yang mualaf jika lupa cara berwudu harus tangan atau kaki dulu bisa mencontek gerakan wudhu dari tata cara wudu yang sudah disediakan," ujar Soleh, Senin (29/5).
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pahatan tersebut, pendiri masjid berharap para mualaf yang hendak beribadah di Masjid Ramlie Musofa tidak mengalami kesulitan.
Bangunan megah yang didominasi warna putih dan terdiri dari tiga lantai ini juga dfasilitasi lift. Soleh menjelaskan lift tersebut dibuat agar pengunjung tidak lelah untuk menaiki anak tangga.
"Pak Ramlie kan rada susah jalannya, terus buat jemaah juga yang jompo, yang hamil, makanya dibuat ada liftnya supaya mempermudah untuk salat. Kan tempat pria salat di lantai 2 dan tempat wanita di lantai 3. Lift digunakan pengunjung jika ingin pakai, bebas siapa aja boleh gunakan lift ini," jelas Soleh.
Selain dikenal dengan arsitekturnya yang khas seperti bangunan Taj Mahal , masjid ini juga terdapat ukiran ayat suci Al-Quran dengan tigas bahasa, yakni bahasa Arab, bahasa Indonesia, bahasa Mandarin.
ADVERTISEMENT
Ukiran ketiga bahasa tersebut ditujukan agar pengunjung yang baru memahami Islam maupun turis asal China dapat memahami isi Al-Quran. Tak heran, masjid itu menjadi salah satu destinasi alternatif wisata religi di Jakarta.