Maskapai Prancis hingga Jerman Hindari Wilayah Udara Pakistan

5 Mei 2025 19:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Air France. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Air France. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan Prancis, Air France dan maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, termasuk di antara maskapai global yang menghindari wilayah udara Pakistan. Ini menyusul meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan pasca pembantaian di Kashmir akhir bulan lalu.
ADVERTISEMENT
India mengambil tindakan menutup wilayah udaranya untuk maskapai Pakistan. Sementara Pakistan melarang maskapai yang dimiliki atau dioperasikan India, menangguhkan perdagangan, hingga menghentikan visa khusus untuk warga India.
"Maskapai milik Grup Lufthansa menghindari wilayah udara Pakistan sampai pemberitahuan selanjutnya," kata mereka pernyataan sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (5/5).
Dengan keputusan itu, penerbangan ke beberapa rute Asia akan jadi lebih lama. Grup Lufthansa juga menyatakan terus memantau perkembangan.
Data pelacakan penerbangan menunjukkan sejumlah penerbangan British Airways, Swiss International Air Lines, dan Emirates berbelok ke utara menuju Delhi untuk menghindari wilayah udara Pakistan, setelah melintasi laut Arab.
Maskapai Lufthansa Foto: Shutter Stock
British Airways dan Emirates tidak segera merespons permintaan komentar.
"Maskapai penerbangan telah memutuskan untuk menangguhkan penerbangan melintasi Pakistan hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Air France dalam pernyataan. Air France juga menyinggung perkembangan ketegangan tertinggi antara India dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan tersebut mengatakan telah mengubah jadwal penerbangan dan rencana penerbangan dengan tujuan seperti Delhi, Bangkok, dan Ho Chi Minh yang memerlukan waktu penerbangan lebih lama.
Penerbangan Lufthansa LH760 dari Frankfurt menuju New Delhi harus terbang hampir satu jam lebih lama pada Minggu (4/5) karena mengambil rute yang lebih panjang.
Selain jarak yang lebih panjang dan biaya bahan bakar yang tinggi, perubahan tersebut memangkas pendapatan Pakistan dari biaya penerbangan melintasi Pakistan, yang dapat mencapai ratusan dolar per penerbangan, tergantung pada berat pesawat dan jarak yang ditempuh.
Cadangan Pakistan di bank sentral mencapai USD 10,2 miliar, hampir tidak cukup untuk menutupi impor selama dua bulan.