news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Maskapai Thailand Hentikan Penerbangan Domestik Imbas Kabut Asap Tebal

5 Maret 2025 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kabut asap di Thailand. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kabut asap di Thailand. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Bangkok Airways menghentikan semua penerbangan dari Bangkok ke Lampang dan Mae Hong Son mulai 15 Maret hingga 20 April 2025.
ADVERTISEMENT
Keputusan diambil imbas kabut asap tebal di wilayah utara Thailand yang menghambat jarak pandang dan membahayakan keselamatan penerbangan.
“Kami mengalami masalah yang sama tahun lalu ketika tingkat kabut asap sangat tinggi,” kata seorang pejabat Bangkok Airways di Bandara Mae Hong Son kepada AFP, Rabu (5/3).
Ilustrasi Bangkok Airways. Foto: Shutterstock
Maskapai ini sebelumnya juga menangguhkan sementara rute ke Mae Hong Son, kota di barat laut Thailand yang menjadi destinasi populer bagi wisatawan.
Otoritas bandara setempat mengonfirmasi penangguhan tersebut melalui akun Facebook resminya.
“Kabut asap memengaruhi jarak pandang dan keselamatan penerbangan,” tulis pernyataan bandara.

Krisis Polusi Udara yang Berulang

Setiap tahun, antara Desember dan April, udara di Thailand utara dipenuhi asap akibat praktik pembakaran lahan oleh petani.
Indeks kualitas udara di Mae Hong Son saat ini tercatat 7,9 kali lebih buruk dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menurut data IQ Air.
Ilustrasi polusi udara di Thailand. Foto: Alex Ogle/AFP
Polusi udara semakin menjadi perhatian serius di Thailand.
ADVERTISEMENT
Jutaan orang terpaksa mencari perawatan medis akibat paparan udara beracun setiap tahunnya.
Pemerintah telah melarang pembakaran lahan dan mengancam pelanggar dengan denda serta tindakan hukum. Meski demikian, efektivitas kebijakan ini masih dipertanyakan.
Dalam pernyataan resminya, pemerintah menyatakan telah memerintahkan Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Nasional untuk “memperbarui situasi aktual guna memulihkan kepercayaan di antara operator bisnis”.