Maskut, 20 Tahun Menabung di Bawah Bantal demi Berhaji

5 Agustus 2019 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maskut dan Sademi, jemaah asal Grobogan, Jawa Tengah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Maskut dan Sademi, jemaah asal Grobogan, Jawa Tengah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Menginjakkan kaki di tanah suci merupakan mimpi setiap umat Islam yang beriman, tidak terkecuali Maskut, jemaah haji asal Grobogan, Jawa Tengah. Setelah 20 tahun menabung upahnya sebagai buruh tani, akhirnya Maskut dan istrinya berhasil terbang ke Makkah untuk berhaji.
ADVERTISEMENT
Maskut bertemu kumparan dan tim Media Center Haji di Masjidil Haram, tepatnya di lantai dasar Sa'i, sebelum Zuhur, Senin (5/8). Bersama istrinya, Sademi, pria 60 tahun itu kebingungan mencari jalan keluar karena terpisah dengan rombongan.
"Saya pisah rombongan, dari jam enam umrah di Masjidil Haram. Kebelet pengin ke toilet juga," kata Maskut.
Sambil diantarkan ke pos petugas haji, Maskut yang masih memakai ihram usai menjalankan umrah bercerita bahwa mimpinya untuk ke tanah suci telah dipupuknya sejak berusia 40 tahun. Profesinya adalah buruh tani serabutan yang kerjanya tidak menentu, menggarap ladang orang.
Maskut dan Sademi, jemaah asal Grobogan, Jawa Tengah. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
"Kadang membantu saat panen, dari menandur padi, jagung, dan kacang hijau. Upahnya biasanya sehari Rp 50 ribu sampai 60 ribu," lanjut Maskut lagi. Sademi, 60, tidak banyak bicara, namun menyimak percakapan tersebut.
ADVERTISEMENT
Walau upahnya kecil, namun Maskut yang kini memiliki tiga anak dan empat cucu ini menyisihkan sebagian rezekinya sejak muda untuk mewujudkan mimpi tersebut. Kadang dia menabung Rp 10 ribu, 20 ribu, atau 30 per hari, disesuaikan dengan kebutuhan harian keluarganya.
"Di bank? Tidak, menabungnya di bawah bantal, recehan semua," kata Maskut saat ditanya di bank mana dia menabung uangnya.
Berkat tabungan tersebut, Maskut akhirnya mendaftar haji pada 2011 dan dinyatakan berangkat pada 2019. Sademi beruntung, sebab namanya masuk dalam 10.000 kuota jemaah haji tambahan sehingga bisa berhaji bersama suaminya. Ongkos haji tahun ini lebih dari Rp 36 juta per orang.
Umat Islam melakukan Tawaf keliling Kakbah sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah Umroh di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi. Foto: Antara/Aji Styawan
Ini adalah kali pertama Maskut dan Sademi ke luar negeri. Dia mengaku takut sekaligus senang ketika naik pesawat untuk pertama kalinya. "Naik pesawat pusing, tapi senang," kata Maskut.
ADVERTISEMENT
Kini Maskut dan Sademi telah berada di tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Dia mengaku sangat gembira dan meneteskan air mata ketika melihat Kakbah di Baitullah. Mimpi Maskut terwujud berkat kerja kerasnya selama puluhan tahun.
"Subhanallah, sejak saya muda saya sudah memimpikan melihat Kakbah. Ketika mimpi itu tercapai, saya bahagia banget," kata Maskut.