Massa akan Menginap di Kemenaker Jika Tuntutan Tak Dipenuhi

6 Juli 2017 18:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendemo di Gedung Kemenaker (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pendemo di Gedung Kemenaker (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ratusan pendemo yang merupakan sopir truk tangki atau awak mobil tangki (AMT) Pertamina masih bertahan di tempat parkir gedung Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Jakarta. Mereka mengancam akan bertahan di Kemenaker jika permintaan mereka tidak dikabulkan.
ADVERTISEMENT
"Mengingat teman-teman datang jauh-jauh​ dari luar kota, kami akan tetap bertahan di sini sampai ada keputusan. Semua permasalahan kami, harus dikabulkan," kata Wadi salah seorang massa yang ikut aksi di parkiran Gedung Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (6/7).
Pendemo di Gedung Kemenaker. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pendemo di Gedung Kemenaker. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Hal serupa pernah dilakukan pada Selasa (4/7) yang merupakan aksi mereka pertama di gedung Kemenaker. Mereka bertahan sampai sekitar pukul 21.30 WIB. Para sopir truk tangki tersebut ditampung di posko Plumpang dan posko terdekat dari Plumpang.
Wadi mengatakan aksi ini merupakan bentuk akumulasi dari permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga selaku perusahaan yang menaungi mereka.
"Pihak kementerian menjanjikan pada hari kami Kamis (6/7) akan didatangkan orang-orang yang bisa mengambil keputusan. Seperti Dirut Pertamina, Dirut Pertamina Patra Niaga, Dirut Elnusa Petrofin. Tapi nyatanya yang didatangkan adalah pihak yang tidak bisa mengambil keputusan," terangnya.
ADVERTISEMENT
Pendemo di Gedung Kemenaker. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pendemo di Gedung Kemenaker. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
Nantinya, apabila hingga malam hari tidak ada keputusan, maka massa mengancam tetap akan bertahan. Jika dilarang oleh pihak kepolisian, maka mereka akan bergerak sesuai dengan kesepakatan.
Saat ini terlihat terpal telah digelar di area gedung Kemenaker. Massa slaat maghrib di atas terpal dan dilanjutkan zikir bersama. Nantinya terpal tersebut juga akan digunakan untuk tidur bersama.
"Setelah salat yang mau tidur bisa di terpal itu. Kami siap menginap," pungkasnya.