Massa Aksi Bela Tauhid Akan Doakan Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air

2 November 2018 7:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa yang tergabung dalam Barisan Nusantara Pembela Tauhid membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa yang tergabung dalam Barisan Nusantara Pembela Tauhid membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Massa Aksi Bela Tauhid berencana menggelar demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Selain menuntut adanya pernyataan dari Presiden Jokowi soal pembakaran bendera bertulis kalimat tauhid, mereka juga berencana mendoakan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 secara bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) sekaligus Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan, acara doa bersama untuk korban jatuhnya Lion Air akan dilakukan sebelum tuntutan aksi dibacakan.
"Insyaallah bersama umat di depan Istanan nanti, kita akan terlebih dahulu doa bersama untuk korban pesawat Lion Air," kata Slamet saat dihubungi, Kamis (11/1).
Untuk jalannya aksi, Slamet memaparkan, massa akan terlebih dahulu salat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Selanjutnya berjalan menuju Istana Negara untuk memulai menyuarakan aspirasi terkait Aksi Bela Tauhid tersebut.
"Insyaallah kurang lebih 100 ribu orang. Kepada para peserta aksi agar dapat salat Jumat di Istiqlal," ucapnya.
Pasukan Denjaka TNI AL kembali mencari black box dan pesawat Lion Air di Perairan Karawang, Jawa Barat (1/11).  (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Denjaka TNI AL kembali mencari black box dan pesawat Lion Air di Perairan Karawang, Jawa Barat (1/11). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Slamet menuturkan dalam aksi ini akan ada bendera pawai bendera. Dia mengimbau untuk peserta aksi hanya membawa bendera tauhid dan merah putih.
ADVERTISEMENT
"Silakan menggunakan pakaian ormas masing-masing. Bendera yang kami anjurkan, bendera merah putih dan tauhid," tegasnya.
Slamet meminta agar para peserta aksi tidak terprovokasi ketika aksi berlangsung, serta mengimbau untuk selalu menaati aturan yang berlaku.
"Tetap harus mengikuti aturan yang berrlaku, kalau pake motor harus lengkap, misalnya pakai helm. Peserta aksi juga harus jaga persatuan, jaga ucapan dan harus tunduk dan patuh pada komando dilapangan kita, itu yang penting," ujar Slamet.
Wakapolri Komjen Ari Dono mengungkapkan, sebanyak 14 ribu personel gabungan akan disiapkan untuk mengamankan aksi tersebut. Namun, ia mengajak masyarakat yang berada di luar daerah Jakarta untuk tidak ikut aksi tersebut dengan pertimbangan keselamatan dan keadaan nasional yang sedang berkabung.
ADVERTISEMENT