Massa Aliansi Muliakan Azan Demo di Depan Kemenag Sumut, Desak Gus Yaqut Dicopot

4 Maret 2022 19:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa di Medan berunjuk rasa di depan Kemenag Sumut, Jumat (4/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Massa di Medan berunjuk rasa di depan Kemenag Sumut, Jumat (4/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Massa dari Aliansi Umat Muliakan Azan Sumatera Utara (Auman Sumut), berunjuk rasa di depan kantor Kemenag Sumut, Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Jumat (4/3).
ADVERTISEMENT
Mereka meminta Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut dicopot karena dinilai menistakan agama dengan menganalogikan azan yang bersahutan dengan gonggongan anjing.
Sebelum menjalankan aksinya, massa aksi salat Jumat berjemaah di Masjid Al Badar. Mereka kemudian melakukan long march melintasi sejumlah jalan hingga ke Kantor Kemenag Sumut.
Mulai dari Jalan Amal, Gagak Hitam, TB Simatupang, sebelum akhirnya berkumpul di Kantor Kemenag Sumut yang berada di Jalan Gatot Subroto.
Di kantor Kemenag, mereka membentangkan spanduk yang berisi kecaman ke Menag Yaqut, salah satunya menyebut Yaqut sebagai penista agama yang harus dipenjara.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas . Foto: Dok. Kemenag
Koordinator aksi Muhammad Hafiz Aziz dalam orasinya meminta Presiden Joko Widodo bertindak tegas kepada siapa saja yang menistakan agama.
ADVERTISEMENT
Termasuk terhadap Menag Yaqut yang pernyataan membandingkan azan dengan gonggongan anjing menjadi polemik di masyarakat
"Kita (juga) menuntut aparat Kepolisian bersikap tegas pada seluruh pelaku terduga perbuatan penistaan agama. Siapa pun oknumnya, termasuk jika seorang menteri sekalipun," ujarnya.
Saat berunjuk rasa mereka juga meminta Kepala Kemenag Sumut merekomendasikan ke pemerintah pusat agar Yaqut dicopot. Mereka juga melakukan aksi tabur bunga.
Selain itu massa juga meletakkan karangan bunga yang bertuliskan 'Turut Berduka Cita Atas Hilangnya Menteri Agama Yang Membuat Teduh Umat di NKRI'. Setelah itu mereka membubarkan diri dengan tertib.
Pekan lalu, Kemenag telah menyangkal Gus Yaqut membandingkan suara azan dengan suara anjing.
“Menag sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Thobib Al Asyhar.
ADVERTISEMENT
"Dalam penjelasan itu, Gus Menteri memberi contoh sederhana, tidak dalam konteks membandingkan satu dengan lainnya, makanya beliau menyebut kata misal. Yang dimaksud Gus Yaqut adalah misalkan umat muslim tinggal sebagai minoritas di kawasan tertentu, di mana masyarakatnya banyak memelihara anjing, pasti akan terganggu jika tidak ada toleransi dari tetangga yang memelihara,” jelasnya.