Massa Demo di Balai Kota DKI Tolak DWP karena Menganggap Sarat Maksiat

11 Desember 2019 13:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa Geprindo menolak acara Djakarta Warehouse Project dengan berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Massa Geprindo menolak acara Djakarta Warehouse Project dengan berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya
ADVERTISEMENT
Puluhan orang yang tergabung dalam Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) menggelar demonstrasi di depan Kantor Balai Kota DKI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka ini menolak penyelenggaraan acara musik dance tahunan Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Koordinator Lapangan Gerpindo, Haris, mengatakan bahwa pihaknya menolak DWP karena menilai acara tersebut sarat maksiat, budaya asing, yang berpotensi merusak akar budaya manusia Indonesia. Acara tersebut, katanya, akan merusak kultur pribumi Indonesia.
“Kami minta Pak Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies Baswedan, untuk segera mencabut izin DWP. Karena DWP sarat dengan kemaksiatan. Ini tidak sesuai dengan yang kami harapkan sebagaimana budaya ketimuran,” ungkap Haris di lokasi, Rabu (11/12).
Massa Geprindo menolak acara Djakarta Warehouse Project dengan berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya
“Ada upaya-upaya pemaksiatan generasi muda. Saya berharap ini segera dihilangkan,” ujarnya lagi.
Haris menilai, DWP berisi hal-hal yang bukan budaya orang Indonesia. Maka itu, katanya, ia meminta Anies tidak mengizinkan acara DPW, sebab hal itu menzalimi orang Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta yang oleh Haris disebut ‘pribumi’.
ADVERTISEMENT
“Jadilah pemimpin yang bijak, jangan jadi seorang pemimpin yang zalim, karena itu bukan budaya kami. Zalim dengan mengizinkan acara DWP itu,” tandasnya.
Haris mengaku paham bahwa event-event seperti DPW bisa menghasilkan pajak bagi daerah. Namun, ia menekankan bahwa yang pihaknya perjuangkan tidak untuk mengganggu pemasukan pajak daerah.
“Ini tidak ada persoalannya dengan pajak. Banyak pajak-pajak yang lain kok,” tekannya.
Massa Geprindo menolak acara Djakarta Warehouse Project dengan berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya
DPW adalah sebuah festival electronic dance music (EDM) yang sudah digelar di Jakarta sejak 2008. Acara ini termasuk salah satu acara musik yang terbesar di Indonesia, yang menghadirkan musisi-musisi EDM dari berbagai negara.
Kehadiran DWP mendapat tanggapan antusias dari sebagian masyarakat Jakarta. Setiap tahunnya, banyak orang berbondong-bondong menghadiri event yang biasa digelar di JIExpo Kemayoran ini.
ADVERTISEMENT
Untuk 2019, DWP akan berlangsung mulai tanggal 13-15 Desember di JIExpo Kemayoran. Pihak penyelenggara menetapkan harga tiket cukup tinggi untuk acara ini, berkisar Rp 650.000 sampai Rp 3.000.000 untuk kelas VIP Gold.
Massa Geprindo menolak acara Djakarta Warehouse Project dengan berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/12/2019). Foto: Andesta Herli Wijaya