Massa Demo Tolak BBM di Patung Kuda Bubar Usai Bakar Spanduk

Mahasiswa dalam aksi demo di kawasan Patung Kuda sudah mulai membakar sisa poster-poster perlawanan mereka di atas kawat berduri yang sudah mereka robohkan, Senin (12/9). Foto: Ananta Erlangga/kumparan

Aksi demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Patung Kuda, Jakarta, berakhir setelah para mahasiswa membakar lembaran poster-poster perlawanan mereka yang dikumpulkan.

Dalam orasi penutupan aksinya, mahasiswa menyampaikan kekecewaannya pada aparat kepolisian yang menghalangi mereka untuk bergerak ke istana.

"Kenapa kami dihalangi Pak? Kami ingin menyampaikan aspirasi kami di sana (istana)," begitu kata salah seorang orator, Senin (12/9) pukul 18.00 WIB.

Mahasiswa dalam aksi demo di kawasan Patung Kuda sudah mulai membakar sisa poster-poster perlawanan mereka di atas kawat berduri yang sudah mereka robohkan, Senin (12/9). Foto: Ananta Erlangga/kumparan

Menjelang berakhirnya unjuk rasa, situasi sempat memanas. Kawat berduri yang sudah roboh, membuat mahasiswa langsung berhadapan dengan aparat kepolisian.

Polisi pun tampak mencoba menenangkan aksi massa. Sementara dari belakang, mahasiswa tersebut terus-terusan mendesak agar bisa masuk istana.

Mahasiswa dalam aksi demo di kawasan Patung Kuda sudah mulai membakar sisa poster-poster perlawanan mereka di atas kawat berduri yang sudah mereka robohkan, Senin (12/9). Foto: Ananta Erlangga/kumparan

Meski begitu, tidak terjadi aksi saling dorong di antara keduanya. Hal ini pun juga diapresiasi pihak kepolisian lantaran para mahasiswa tidak mudah terprovokasi dan tetap melaksanakan aksi penyampaian pendapat dengan kondusif.

Mahasiswa dalam aksi demo di kawasan Patung Kuda sudah mulai membakar sisa poster-poster perlawanan mereka di atas kawat berduri yang sudah mereka robohkan, Senin (12/9). Foto: Ananta Erlangga/kumparan

"Terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa sudah melakukan aksinya dengan tertib," begitu kata polisi yang terdengar melalui pengeras suara.

Hal yang sama juga terjadi di kelompok PA 212. Setelah gagal menerobos kawat berduri, mereka akhirnya membubarkan diri.