Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa sekelompok warga di Papua Barat masih terjadi. Kali ini, massa berdemo di Sorong.
ADVERTISEMENT
“Benar, tapi masih terkendali,” kata Kapolres Sorong AKBP Mario Christy kepada kumparan, Selasa (20/8).
Sehari sebelumnya, kebakaran sempat terjadi di Lapas Klas IIB Sorong. Kebakaran diduga dipicu adanya provokasi dari pendemo yang melempari lapas dengan berbagai benda.
Napi yang terpancing emosi lalu melawan petugas dan membakar sejumlah bagian lapas. Sebagian napi juga kabur saat kebakaran melanda.
Polisi dan TNI masih berusaha menjaga stabilitas keamanan di Papua Barat . Untuk menguatkan pengamanan, 2 SSK atau 300 anggota Brimob Polda Sulawesi Selatan didatangkan.
“2 SSK Brimob Polda Sulsel malam ini jam 22.00 WITA berangkat ke Papua Barat dalam memback up Polda Papua Barat,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani lewat keterangan tertulisnya, Senin (19/8).
ADVERTISEMENT
“1 SSK jumlahnya antara 100-150,” sambung Dicky.
Sebelumnya, kondisi Kota Manokwari, Papua Barat , mulai berangsur kondusif usai kerusuhan sejak Senin (19/8) pukul 06.00 WIT. Personel pengamanan dari TNI dan Polri yang bertugas di lapangan tanpa menggunakan senjata berpeluru tajam.
“Dalam pengamanan unjuk rasa tidak dibekali peluru tajam, karena kita khawatir ada yang memanfaatkannya menjadi martir dan trigger,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/8).
Dedi mengatakan, hingga pukul 17.59 WIB kondisi di Kota Sorong, Manokwari masih terdapat massa. Namun, jumlahnya sudah mulai menurun drastis dibanding pagi tadi.
“Untuk Papua Barat, khusus wilayah Sorong itu ada beberapa insiden. Masih ada konsentrasi massa, tapi jumlahnya tak besar,” ujar Dedi.
ADVERTISEMENT