news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Massa HMI yang Demo di Depan KPU Bentrok dengan Polisi

17 Mei 2019 17:27 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah masa yang tergabung dalam HMI melakukan bakan ban saat demo di KPU, Jakarta. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah masa yang tergabung dalam HMI melakukan bakan ban saat demo di KPU, Jakarta. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa yang dilalukan oleh sekelompok Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5) berujung ricuh. Massa terlibat bentrok dengan pihak kepolisian yang berjaga.
ADVERTISEMENT
Bentrokan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB ketika sejumlah massa memaksa masuk ke dalam kantor KPU. Mereka hendak bertemu dengan perwakilan KPU untuk membahas banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit dalam Pemilu 2019.
Massa HMI bentrok dengan kepolisian di depan KPU. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Namun permintaan massa HMI untuk masuk ke dalam KPU dihadang oleh pihak kepolisian. Sehingga akhirnya terjadi aksi saling dorong antara massa HMI dan pihak kepolisian.
Ketegangan sempat mereda setelah polisi berupaya menenangkan massa HMI ini. Akan tetapi, akibat insiden ini arus lalu lintas di Jalan Imam Bonjol menjadi tersendat.
Sejumlah massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5). Para massa ini tiba sekitar pukul 15.45 WIB.
Massa HMI bentrok dengan kepolisian di depan KPU. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Dalam aksinya mereka juga membawa sebuah keranda mayat yang dituliskan 'Tragedi Pemilu 2019'. Selain itu kedatangan mereka sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Imam Bonjol menjadi tersendat.
ADVERTISEMENT
Massa HMI ini menuntut pemerintah dan KPU bertanggungjawab atas banyaknya petugas KPPS yang meninggal dalam pemilu 2019. Mereka meminta agar segeta dibentuk tim pencari fakta (TPF).
"KPU dan pemerintah harus membuat tim TPF untuk kasus ini," kata salah satu orator yang berdiri diatas mobil komando.