Masuk DK PBB Pengakuan Rekam Jejak Diplomasi Indonesia

9 Juni 2018 14:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno di DK PBB (Foto: Dok. Kemlu)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno di DK PBB (Foto: Dok. Kemlu)
ADVERTISEMENT
Terpilihnya Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB merupakan pengakuan atas rekam jejak diplomasi Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan hal tersebut melalui pernyataan tertulis yang diterima kumparan Den Haag seusai Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Sabtu (9/6).
ADVERTISEMENT
Menlu mengisahkan, satu hal yang menonjol disampaikan negara-negara anggota PBB untuk mendukung Indonesia adalah rekam jejak diplomasi dan kontribusi nyata Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan di kawasan dan global.
“Jelas sekali bahwa masyarakat internasional sangat menghargai rekam jejak Indonesia dan melihat demokrasi dan toleransi di Indonesia sebagai aset untuk Indonesia dapat berperan aktif di DK-PBB,” ujar Menlu.
Sidang Majelis Umum PBB menetapkan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2020 mewakili Asia-Pasifik menggantikan Kazakhstan yang masa keanggotaannya akan berakhir 31 Desember 2018.
Suasana Voting Majelis Dewan Keamanan PBB (Foto: AFP/Don EMMERT )
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Voting Majelis Dewan Keamanan PBB (Foto: AFP/Don EMMERT )
Penetapan itu sendiri merupakan hasil dari proses pencalonan dan kampanye yang dimulai pada tahun 2016. "Terpilihnya Indonesia merupakan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa khususnya para diplomat Indonesia,” tegas diplomat karir senior Kemlu RI dan Menlu wanita pertama dalam sejarah Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Menlu, dalam dua hari terakhir menjelang pemilihan tim kampanye pencalonan Indonesia telah melakukan pertemuan dengan hampir semua anggota PBB. “Saya sendiri telah melakukan lebih dari 40 pertemuan pada tingkat Menlu dan Duta Besar,” imbuh Menlu.
Ilustrasi logo PBB (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo PBB (Foto: Reuters)
Melalui proses pemilihan tertutup Indonesia berhasil memperoleh 144 suara dari jumlah keseluruhan 190 negara anggota PBB yang hadir. Dukungan kepada Indonesia ini melebihi 2/3 dari anggota PBB. Ini adalah amanah masyarakat internasional kepada Indonesia.
“Langkah Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB adalah wujud dari prioritas politik luar negeri Indonesia yaitu meningkatkan peran Indonesia di tingkat global,” demikian Menlu.
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB kali ini merupakan kali keempat dalam sejarah diplomasi Indonesia. Sebelumnya Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada periode 2007-2008, 1995-1996, dan 1973-1974.
ADVERTISEMENT