Mata-mata Kuba Berhasil Menyamar Jadi Dubes AS untuk Bolivia

5 Desember 2023 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar AS untuk Bolivia, Manuel Rocha, berbicara kepada wartawan di La Paz pada 11 Juli 2001. Foto: Gonzalo Espinoza/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar AS untuk Bolivia, Manuel Rocha, berbicara kepada wartawan di La Paz pada 11 Juli 2001. Foto: Gonzalo Espinoza/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Hukum Amerika Serikat (DOJ) mendakwa eks Dubes untuk Bolivia atas dugaan bekerja dengan intelijen Kuba. Dia dituduh sebagai mata-mata Kuba selama beberapa dekade.
ADVERTISEMENT
DOJ pada dokumen pengadilan yang dirilis pada Senin (4/12) menuduh Manuel Rocha terlibat aktivitas rahasia dengan Pemerintah Kuba sejak 1981. Rocha diduga memberikan keterangan palsu ke AS dan bertemu dengan agen Kuba.
Pria berusia 73 tahun itu menjadi diplomat di Kemlu AS selama 25 tahun. Dia pernah ditugaskan ke Bolivia dan Argentina.
"Kasus Rocha mengungkapkan salah satu penyusupan paling luas dan lama oleh agen asing terhadap pemerintah AS," kata Jaksa Agung AS Merrick Garland seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Mengkhianati kepercayaan dengan secara palsu menyatakan kesetiaan kepada AS sembari mengabdi pada kekuatan asing adalah kejahatan yang akan ditindak dengan kekuatan penuh oleh Kementerian Kehakiman," jelas Garland.
DOJ sudah menjatuhkan dakwaan bertindak sebagai agen asing ilegal. Undang undang di AS mewajibkan semua agen pemerintah asing lapor diri ke DOJ.
ADVERTISEMENT
Laporan kantor berita AP, Rocha ditangkap pada Jumat (1/12). Penangkapan merupakan bagian dari investigasi kontra-intelijen yang dilakukan oleh badan intelijen domestik AS, FBI.
Setelah ditangkap Rocha didakwa di pengadilan Miami. Dia akan disidang pada Senin ini.
Menurut situs Kemlu AS, Rocha bertugas menjadi Dubes untuk Bolivia pada 14 Juli 2000.
Pada 2002 Rocha terlibat intervensi pemilu Bolivia. Dia mengancam akan memutus dana bantuan dari AS jika rakyat Bolivia memilih calon sayap kiri Evo Morales.