news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Matt Wright Nyaris Tangkap Buaya Berkalung Ban: Sangat Dekat, tapi Sangat Jauh

14 Februari 2020 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Seekor buaya liar berkalung ban bekas berjemur di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/1). Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Ahli buaya dari Australia yang juga Presenter National Geographic Wild, Matthew Nicolas Wright atau Matt Wright, ikut turun tangan dalam operasi penyelamatan buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah. Jumat (14/2) pagi ini, Matt sempat merekam penampakan buaya tersebut dan mengunggah ke akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
"Sangat dekat tapi juga sangat jauh," tulis Matt di unggahannya. Buaya yang diburu Matt berkalung ban sejak tahun 2016.
Dalam video itu buaya berkalung ban terlihat muncul ke permukaan sungai, namun tak lama dia kembali tenggelam. "Kita hampir dapat semalam, dia jaraknya sekitar beberapa meter dari pinggir sungai. Ayo datang padaku," ucap Matt sebelum buaya itu akhirnya hilang dari pandangan.
Matt dan Satgas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) sebelumnya sudah memasang perangkap buaya di Jembatan II, Sungai Palu. Perangkap yang terbuat dari besi itu dibuat berbentuk persegi panjang dengan ukuran lebar 120 cm, tinggi 100 cm dan panjang 400 cm. Di bagian kanan dan kirinya diikat drum agar bisa mengapung.
ADVERTISEMENT
Perangkap kemudian ditaruh di tempat di tempat buaya berkalung ban sering muncul untuk berjemur.Metode perangkap ini menurut Matt Wright dilakukan mengingat kondisi Sungai Palu yang luas dan dalam.
Kamis sore, Matt kembali memberi umpan kepada buaya berkalung ban dengan menggunakan drone. Kali ini umpannya adalah seekor bebek yang diikat dengan tali sekitar 10 meter dan menggunakan drone. Cara ini kata Matt Wright untuk memudahkan satgas mengetahui posisi buaya.
Namun hingga Jumat, buaya tersebut masih belum berhasil ditangkap. Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pangi BKSDA Sulawesi Tengah, Haruna mengatakan kesulitan ini karena warga yang menonton aksi penangkapan buaya berkalung ban itu sangat banyak dan ramai.
“Warga yang menonton sangat banyak dan ribut sehingga kami kesulitan,” kata Haruna.
ADVERTISEMENT
Matt dan tim justru mendapatkan buaya lain berukuran 4 meter saat penyisiran Rabu (12/2) malam. Buaya yang ditangkap itu hanya untuk mencoba alat penangkap buaya. Buaya tersebut ditangkap di sekitar Jembatan I Sungai Palu dan kembali dilepaskan ke Sungai Palu.
Seekor buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat muncul ke permukaan sungai di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Matt dan rekannya, Chris Wilson, sudah mengantongi izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menjalankan misinya. Surat izin akan berakhir Sabtu (22/2) mendatang dan akan diperpanjang kembali melalui Kepala BKSDA Sulawesi Tengah.
“Jika belum tertangkap maka surat izin akan diperpanjang,” kata Haruna.