Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mau ke Jakarta, Istri Polisi yang Ditembak di Lampung Dihalangi Oknum
25 Maret 2025 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tim hukum Hotman Paris mengungkapkan bahwa dua istri polisi korban penembakan di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, sempat dihalangi oleh oknum aparat saat hendak berangkat ke Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Jadi yang hadir di sini terkait dua korban. Istri dari Kapolsek (AKP Lusiyanto), saya sudah bikin video barusan istri dari kapolsek mau berangkat ke sini kemarin katanya dicegat di jalan oleh oknum,” kata Hotman Paris dalam konferensi pers di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (25/3).
Menurut Putri Maya Rumanti, tim Hotman 911, istri dari AKP Lusiyanto dan Aipda Petrus sudah dalam perjalanan ke Jakarta pada Senin (24/3) malam. Namun, di tengah jalan, mereka dipaksa kembali dengan alasan ada kunjungan Kapolri ke Lampung.
“Mereka tetap melanjutkan perjalanan, tapi lagi-lagi mereka dikejar oleh oknum anggota Polsek Wadang, Polres OKI Timur, Sumatera Selatan,” ujar Putri.
“Akhirnya mereka kembali lagi terpaksa ikut kembali ke rumah dan sampai pagi rumah mereka masing-masing dijaga oleh anggota polsek yang sebelumnya tidak pernah,” ujar Putri.
“Dua istri korban tidak diizinkan oleh oknum aparat kepolisian untuk datang ke Jakarta. Alasannya karena Kapolri mau datang hari Rabu. Kami tidak tahu dan juga tidak mempersoalkan alasannya apa, cuma sangat disayangkan,” ujar Hotman.
ADVERTISEMENT
“Mereka punya hak asasi untuk memperjuangkan penegakan hukum atas suaminya yang meninggal. Kenapa harus dicegat di jalan dan mengapa rumahnya ditunggui?” tambahnya.
Karena pencegatan itu, istri AKP Lusiyanto dan Aipda Petrus tidak bisa menghadiri pertemuan dengan tim hukum Hotman Paris di Jakarta, hanya ibu dan anak AKP Lusiyanto serta ibu dan kakak Briptu Ghalib yang menghadiri pertemuan tersebut.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait pencegatan itu.