Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Mau Wawancara Pengajuan Status WN AS, Mahasiswa Universitas Columbia Ditangkap
16 April 2025 12:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Trump kembali menangkap mahasiswa Universitas Columbia. Mahasiswa atas nama Mohsen Mahdawi itu ditangkap saat tiba untuk wawancara pengajuan kewarganegaraan AS.
ADVERTISEMENT
Universitas Columbia adalah universitas riset swasta bergengsi yang terletak di Kota New York, dan merupakan satu dari delapan kampus Ivy League.
Dikutip dari Reuters, Rabu (16/4), Mahdawi lahir dan dibesarkan di kamp pengungsi di Tepi Barat, Palestina. Ia merupakan mahasiswa Universitas Columbia yang berencana kembali untuk mengambil gelar master pada musim gugur 2025.
Namun, hakim distrik Vermont, William Sessions, memerintahkan Presiden Donald Trump dan pejabat Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) tidak mendeportasi Mahdawi atau membawanya keluar dari negara bagian Vermont.
"Pemerintah membuat jelas maksud mereka untuk membalas dan menghukum individu seperti Mahdawi yang mengadvokasi gencatan senjata dan menghentikan pertumpahan darah di Gaza," kata pengacaranya.
Yang dialami Mahdawi mirip dengan aktivis mahasiswa Palestina, Mahmoud Khalil, yang juga mahasiswa Universitas Columbia yang ditangkap di New York pada 8 Maret dan dibawa ke fasilitas penahanan di Louisiana untuk dideportasi.
ADVERTISEMENT
Hakim imigrasi AS di Louisiana memutuskan pada Jumat (11/4) bahwa Khalil dapat dideportasi, memungkinkan pemerintahan Trump melanjutkan upayanya mendeportasi mahasiswa asing pro-Palestina yang berada di AS secara legal dan belum didakwa atas kejahatan apa pun.
Pejabat mengatakan mahasiswa pemegang visa pelajar dapat dideportasi karena mendukung Palestina dan mengkritik tindakan Israel dalam perang di Gaza. Mereka menilai apa yang dilakukan mahasiswa itu ancaman terhadap kebijakan luar negeri AS.
Upaya Trump itu dikritik sebagai usaha menyerang hak kebebasan berpendapat berdasarkan Amandemen Pertama Konstitusi AS.
"Anda tidak dapat menghilangkan orang karena menggunakan hak Amandemen Pertama," kata senator AS, Chris Van Hollen dari Maryland dalam sebuah pernyataan video.
Video penangkapan Mahdawi diposting oleh temannya. Dalam video itu, diperlihatkan momen ketika Mahdawi dibawa ke kantor imigrasi oleh pejabat Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan ditempatkan di kendaraan resmi.
ADVERTISEMENT
Mahdawi dengan tangannya yang diborgol di depan mengacungkan tanda perdamaian.
Senator AS Bernie Sanders dan beberapa orang lainnya dari delegasi kongres Vermont menyebut penahanan itu tidak bermoral, tidak manusiawi dan ilegal.