Maulid Nabi di Keraton Yogya Digelar Sederhana, Tanpa Arakan Gunungan-Prajurit

19 Oktober 2021 12:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana perayaan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta digelar sederhana tanpa arak-arakan prajurit dan gunungan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana perayaan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta digelar sederhana tanpa arak-arakan prajurit dan gunungan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Keraton Yogyakarta menggelar Perayaan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun 2021, Selasa (19/10) dengan sederhana lantaran masih pandemi corona. Biasanya Garebeg Maulud diadakan dengan arak-arakan prajurit dan gunungan yang kemudian diperebutkan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, perayaan dilakukan secara sederhana dengan membagi-bagikan ubarampe rengginang di Bangsal Srimanganti, Keraton Yogyakarta.
Sebanyak 2.700 buah rengginang dibagikan ke tiga peruntukan yakni Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, dan Kompleks Kepatihan.
Selain itu, keraton juga membagikan uang logam dan beras. Keduanya sebagai simbol dari udhik-udhik yang biasanya dibagikan saat pelaksanaan rangkaian perayaan maulid.
Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta, GKR Condrokirono, menjelaskan protokol kesehatan dikedepankan dalam pelaksanaan Hajad Dalem peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal itu, sudah dilakukan sejak 2020 lalu.
"Hal ini dilakukan untuk menaati anjuran pemerintah sekaligus meminimalisasi penyebaran COVID-19 di DIY. Oleh karenanya, pelaksanaan prosesi Garebeg disederhanakan dengan pembagian ubarampe saja. Hal ini sudah dilakukan sejak pelaksanaan Garebeg Sawal tahun 2020 lalu atau masa-masa awal pandemi Covid-19," kata Condrokirono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/10).
ADVERTISEMENT
Lanjut Condrokirono, meski arak-arakan gunungan dan prajurit ditiadakan, tetapi esensi dari pelaksanaan Garebeg tidak hilang. Perayaan maulid merupakan perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi yang dibagikan kepada rakyatnya.
Kemudian, Gamelan Sekati juga tidak dikeluarkan dalam peringatan kali ini. Gamelan Sekati yang berada di keraton biasanya ditempatkan Pagongan Masjid Gedhe untuk dibunyikan selama satu minggu, tetapi saat ini tidak dilakukan.
"Miyos Gangsa (keluarnya Gamelan Sekati dari keraton ke pagongan) dan Kondur Gangsa (kembalinya Gamelan Sekati dari pagongan ke keraton) termasuk udhik-udhik, tidak dilakukan, sama seperti tahun lalu," katanya.
Sejauh ini, pementasan paket wisata di Keraton Yogyakarta juga masih ditutup sampai waktu yang belum ditentukan. Tetapi melalui YouTube Kraton Jogja yang dikelola Tepas Tandha Yekti tetap menghadirkan sejumlah konten untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews