Mayoritas Korban Gempa Sulbar yang Eksodus ke Makassar Pendatang dari Jawa

21 Januari 2021 13:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan warga di Sulbar yang eksodus ke Makassar. Ditemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga di Sulbar yang eksodus ke Makassar. Ditemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
ADVERTISEMENT
Korban gempa bumi Sulbar yang eksodus ke Makassar, Sulawesi Selatan, sebagian besar warga pendatang. Mereka kebanyakan berasal dari Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).
ADVERTISEMENT
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, korban gempa bumi di Sulbar yang merupakan asal Pulau Jawa ditampung di dua lokasi di Kota Makassar, yakni Asrama Haji Makassar dan UPT Inang Matutu Dinas Sosial Provinsi.
Pengungsi tercatat sebanyak 107 orang. Jumlah itu merupakan total dari 686 orang yang sebagian besar dijemput sanak familinya di Makassar.
"Mereka mayoritas berasal dari Pulau Jawa dan keberadaan di Kota Makassar, hanya sementara," kata Nurdin Abdullah, Kamis (21/1).
Pengungsi korban gempa bumi tersebut, lanjut Nurdin Abdullah, telah menjalani berbagai rangkaian pemeriksaan kesehatan. Termasuk memastikan mereka terbebas dari COVID-19.
"Mereka dilakukan pemeriksaan berupa rapid antigen dan bahkan swab PCR. Jadi kami pastikan mereka sehat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Mantan Bupati Bantaeng dua periode ini menegaskan, setelah mereka dinyatakan sehat dan terbebas dari COVID-19, maka warga asal Pulau Jawa ini dipulangkan ke daerahnya masing-masing untuk bertemu dengan sanak keluarganya. Dan bahkan, Kepulangan mereka pun, biaya ditanggung oleh pemerintah Provinsi Sulsel.
"Pagi tadi sudah berangkat. Kami siapkan bus untuk antar ke bandara. Dan semua biaya ditanggung Pemerintah Sulsel," jelas Nurdin Abdullah.
Ratusan warga di Sulbar yang eksodus ke Makassar. Ditemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
Pemulangan pengungsi asal Pulau Jawa ini menurut Nurdin, untuk mengantisipasi adanya lonjakan eksodus dari Sulbar ke Makassar.
"Karena tidak menutup kemungkinan akan ada lagi saudara-saudara kita dari Mamuju yang akan masuk ke Makassar, sehingga gedung akan kita gunakan untuk mereka lagi. Jadi, pemerintah provinsi hadir untuk menangani seluruh saudara-saudara kita," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, berdasarkan hasil tes swab PCR dari Dinas Kesehatan Sulsel, terdapat tiga pengungsi yang positif COVID-19. Mereka kemudian menjalani isolasi di hotel Swiss-Belhotel Makassar.
"Yang positif tadi tiga orang, tanpa gejala. Termasuk ada anak-anak, kita akan isolasi di Swiss-Belhotel. Setelah sehat, kita akan siapkan juga kepulangannya," jelasnya.
Dia berharap seluruh kabupaten kota di Sulsel mengantisipasi pengungsi dari Sulbar. Dipastikan kesehatannya sebelum dikembalikan ke rumahnya masing-masing.
Nurdin tak menyebut alasan mereka eksodus ke Makassar dari Sulbar. Namun sebelumnya, Juru Bicara Satgas Tanggap Bencana Gempa Sulbar, Nasir, mengatakan penyebab warga banyak yang eksodus ke daerah lain karena informasi hoaks adanya gempa susulan yang lebih besar.
"Beberapa hari lalu kami sibuk (mengantisipasi) berita meresahkan, hoaks, sehingga menimbulkan masyarakat eksodus ke Makassar dan Parepare," ujar Nasir dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/1).
ADVERTISEMENT